Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Pada Organ Reproduksi Manusia

Baca di App
Lihat Foto
biologyonline.com
Sistem reproduksi pria dan wanita
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com -  Sistem reproduksi adalah kumpulan organ internal dan eksternal, baik pada pria maupun wanita yang bekerja bersama untuk tujuan prokreasi atau menghasilkan keturunan.

Organ-organ dalam sistem reproduksi memiliki sejumlah fungsi vital yang dapat membantu manusia untuk berkembang biak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh karena itu, kesehatan organ-organ tersebut harus dijaga agar tidak menyebabkan gangguan pada sistem reproduksi.

Untuk itu, penting untuk mengetahui sejumlah penyakit yang dapat menyebabkan gangguan sistem reproduksi.

Jenis-jenis penyakit yang menyerang organ reproduksi dapat menyerang organ reproduksi pria maupun wanita. 

Baca juga: Sistem Reproduksi Manusia

Penyakit sistem reproduksi pria

Beberapa penyakit sistem reproduksi pada pria, seperti: 

Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis disebabkan oleh gangguan interaksi hormon.

Gangguan ini dapat menimbulkan kondisi infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.

Kriptorkidisme adalah kondisi gagalnya satu atau dua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi.

Uretritis adalah penyakit yang menimbulkan peradangan pada uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealytium atau virus herpes.

Baca juga: Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Parotitis adalah gangguan yang mengakibatkan peradangan pada bagian prostat. Penyebab utama dari penyakit ini adalah Escherichia coli maupun bakteri lain.

Epididimitis adalah sebuah gangguan yang terjadi akibat adanya infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pada yang disebabkan oleh organisme penyebab E. coli dan Chlamydia.

Gonore adalah penyakit yang ditandai dengan gejala berupa munculnya benjolan-benjolan yang merah dan membengkak, terkadang pecah dengan sendirinya. Dapat juga berupa kencing nanah.

Penyakit HIV/AIDS merupakan penyakit yag dapat dialami pria maupun perempuan. Penyaki HIV membuat sistem daya tahan tubuh manusia melemah. 

Ketika HOV menghancurkan dan merusak sel imun, pengidap yang terinfeksi penyakit ini akan mengalami penurunan kekebalan tubuh. 

AIDS bisa muncul ketika infeksi sudah terlalu parah dan memicu beberapa kanker tertentu. Bagi pria terdapat beberapa gejala, seperti susah ereksi, sering murung, bulu di tubuh dan wajah tidak tumbuh, peyudara membesar, muncul luka terbuka pada penis yang kerap kambuh, sering kencing, urine keruh atau berdarah, dan lain sebagainya. 

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Penyakit Zoonosis?

Penyakit sistem reproduksi perempuan

Berikut penyakit sistem reproduksi pada perempuan, antara lain: 

  • Endometriosis 

Endometriosis adalah kondisi yang sering ditemui pada wanita. Endometriosis termasuk kelainan yang timbul ketika jaringan yang membentuk lapisan endometrium (dinding dalam rahim) tumbuh di luar rongga rahim.

Jaringan ini tumbuh di ovarium, usus, dan pada jaringan yang melapisi panggul. Atas pengaruh hormonal dalam siklus menstruasi menyebabkan jaringan yang salah tempat tadi menjadi nyeri atau meradang dan membesar hingga membentuk kista.

Pertumbuhan jaringan dapat menyebabkan masalah kesuburan akibat perlengketan, nyeri haid yang berat, nyeri saat bersanggama, benjolan perut yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: 8 Penyakit yang Mengintai Generasi Milenial
  • Cystitis 

Cystitis adalah sindrom klinis kompleks yang diidentifikasi oleh peradangan akut atau kronis akibat infeksi pada lapisan kandung kemih.

Wanita rentan mengalami infeksi kandung kemih disebabkan saluran kencing yang lebih pendek dibandingkan pria.

Gejalanya ditandai oleh sering berkemih (anyang-anyangan), nyeri di akhir berkemih, serta nyeri di bagian panggul.

Ketidaknyamanan pada penyakit ini dapat berkisar dari sensasi terbakar ringan hingga nyeri yang cukup parah. Tingkat ketidaknyamanannya juga beragam, bisa terus-menerus atau jarang.

Baca juga: Mengenal 5 jenis Penyakit Diare

  • Mioma uteri

Mioma uteri merupakan tumor jinak yang terdapat pada lapisan dinding rahim yang terdiri dari otot dan jaringan fibrosa. Wanita pada usia subur biasanya mengalami kondisi ini.

Ukuran pada mioma uteri ini sangat bervariasi, mulai dari tidak terlihat hingga sebesar buah semangka. Mioma uteri cenderung terjadi pada wanita berusia 35 tahun dan lebih.

Gejala umum mioma uteri antara lain durasi menstruasi lebih dari seminggu, pendarahan menstruasi yang berat, nyeri pada bagian panggul, sering buang air kecil, nyeri saat berhubungan seksual atau saat menstruasi, serta pembengkakan pada perut.

Mioma uteri juga dapat menyebabkan gangguan kesuburan bergantung ukuran dan lokasi mioma pada dinding rahim.

Baca juga: Kanker Serviks: Tipe, Faktor Risiko, Pengobatan dan Pencegahan

  • Kanker serviks

Secara singkat, kanker serviks merupakan jenis kanker yang dimulai di leher rahim yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia (human papiloma virus).

Leher rahim berbentuk silinder berlubang yang berfungsi menghubungkan bagian bawah rahim wanita ke vagina.

Kanker serviks biasanya terjadi pada wanita berusia 30 sampai 45 tahun, terutama yang sudah aktif secara seksual. Kebanyakan wanita tidak menyadari bahwa dirinya mengidap kanker serviks dikarenakan gejala yang tidak terlalu terlihat.

Gejala pada umumnya dirasakan ketika penyakit sudah menjadi lanjut sehingga penting sekali dilakukan pemeriksaan lebih awal pada mereka dengan faktor risiko untuk deteksi lebih dini.

Baca juga: Penyakit Bawaan: Albino, Progeria, Thalasemia, dan Sindrom Turner

Gejala yang biasanya dikeluhkan adalah perdarahan, keputihan yang berbau busuk, nyeri saat buang air kecil, kesulitan buang air besar, dan nyeri panggul.

  • HIV/AIDS 

HIV/AIDS adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit.

Jika seorang wanita terkena HIV, wanita tersebut dapat menularkan kepada pasangannya, juga janin yang dikandungnya, dan akan lebih rentan terhadap penyakit infeksi dan keganasan atau kanker.

Penularan virus ini dapat terjadi melalui saat cairan tubuh seseorang yang mengidap HIV ke tubuh orang lain melalui air mani, cairan vagina, darah, dan air susu ibu. 

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi