Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Terjadinya Petir secara Fisika dan Perlindungannya

Baca di App
Lihat Foto
Oimheidi/Pixabay
ilustrasi petir
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Petir menjadi salah satu fenomena alam yang terjadi di permukaan Bumi. Fenomena ini terjadi secara alami di waktu tertentu.

Fenomena petir terjadi karena penerapan listrik statis. Biasanya petir berlangsung ketika musim hujan tiba.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski begitu, petir membuat sebagian orang ketakutan. Karena bisa menumbangkan pohon, bahkan membakar atau menyebabkan kematian.

Petir adalah kilatan cahaya yang menyambar, biasanya diikuti suara gemuruh yang keras.

Petir dan gemuruh bisa datang bersamaan dalam waktu berbeda. Karena perbedaan kecepatan cahaya dan suara.

Kecepatan cahaya jauh lebih cepat dibandingkan suara. Maka dari itu, petir sering kali menyambar lebih dulu ketimbang gemuruh.

Petir merupakan proses pelepasan listrik, tidak hanya terjadi dari awan ke Bumi, tetapi juga bisa antarawan.

Baca juga: Bagaimana Petir Terjadi?

Proses terjadinya petir secara fisika

Proses terbentuknya petir berawal dari penguapan air permukaan Bumi, seperti danau, sungai, laut, kolam, dan pohon. Oleh proses transpirasi, air naik ke atmosfer dalam bentuk gas.

Udara yang naik ini sifatnya hangat, yang kemudian membuat udara dingin bergerak, dan bersatu dengan udara hangat.

Proses ini menyebabkan udara hangat meningkat pesat, dan membentuk awan cumulonimbus atau awan badai yang besar dan padat.

Selama badai terjadi, curah hujan partikel di wilayah yang lebih tinggi dari awan akan bertabrakan satu sama lain, karena mereka saling bergesekan dalam arus kuat udara.

Akibatnya, udara saling bertabrakan dan bergesekan dengan butiran air juga kristal es yang kemudian menciptakan muatan listrik statis bermuatan negatif dan positif.

Beberapa kristal es dan butiran air akan bermuatan positif. Sementara yang lain menjadi bermuatan negatif.

Makin lama, potensi listrik yang bermuatan positif dan negatif di awan, terpisah satu sama lain.

Baca juga: Mengapa Hujan Deras Selalu Diikuti Awan Mendung dan Petir?

Di mana kristal salju bermuatan positif, bergerak ke bagian atas. Sementara kristal berat bermuatan negatif dan tetesan air turun ke bawah.

Bagian awan elektron atau muatan listrik negatif, akan mencari dan menuju muatan listrik positif. Sehingga terbentuklah loncatan elektron berupa lidah api yang kita kenal sebagai petir.

Karena Bumi merupakan medan listrik yang amat besar dan bermuatan negatif dan positif, elektron dari awan juga bisa meloncat menuju bagian permukaan Bumi yang bermuatan listrik.

Loncatan elektron ini juga terjadi ketika kita mencoba mencolokkan barang elektronik ke bagian listrik yang kadang muncul percikan api.

Setelah petir meloncat ke tanah, petir akan kembali menuju awan mengikuti saluran yang sama dengan jalur yang dilaluinya.

Proses terjadinya petir atau kilat membutuhkan sedikit waktu untuk pergi dari titik A ke titik B. Sementara udara panas tidak memiliki waktu untuk bergerak, akibatnya ruang pada udara terbelah.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Pesawat Tersambar Petir?

Udara panas kemudian dikonversi, sehingga tekanan udara meningkat antara 10-100 kali melebihi tekanan udara normal pada atmosfer.

Tekanan udara ini akan meledak keluar dari saluran listrik, membentuk gelombang kejut partikel yang dikompresi ke segala arah. Sehingga memunculkan suara ledakan atau guntur.

Perlindungan terhadap sambaran petir

Ada beberapa metode untuk melindungi diri serta lingkungan dari sambaran petir. Metode yang paling sederhana tetapi sangat efektif adalah Sangkar Faraday. 

Metode ini dilakukan dengan melindungi area yang hendak diamankan menggunakan konduktor yang dihubungkan dengan pembumian.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi