Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah dan Perkembangan Seni Tari dari Masa ke Masa

Baca di App
Lihat Foto
KBRI SINGAPURA
Tarian Ratoh Jaroe dari Aceh dipentaskan membuka acara Resepsi Diplomatik memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-77 pada Jumat malam (16/9/2022).
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Tari adalah unsur kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat karena terus berkembang seiring berjalannya waktu.

Secara umum, sejarah perkembangan tari dapat dilihat dari waktu ke waktu lewat tahapan atau masa tertentu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana sejarah dan perkembangan tari dari masa ke masa?

Zaman prasejarah

Masyarakat zaman prasejarah ternyata sudah mengenal seni tari. Karena mereka mulai mengenal nilai keindahan dalam tingkat kehidupan.

Tari-tarian sudah tercipta menggunakan gerakan tangan dan kaki walau masih sangat sederhana.

Pada zaman itu, juga telah ada instrumen musik pengiring tarian, misalnya nekara. Ini membuktikan bahwa pada zaman itu seni tari telah ada.

Bentuk sederhana dari gerakan yang disajikan sering dikaitkan dengan kepercayaan waktu itu. Sehingga tariannya terkesan magis juga sakral.

Baca juga: Tari Legong: Sejarah, Perkembangan, Makna, dan Alat Musik Pengiringnya

Pada zaman prasejarah, tari disajikan sebagai ungkapan kegembiraan, kesederhanaan, dan digunakan dalam berbagai upacara.

Gerakan tari pada zaman prasejarah cenderung meniru alam. Mulai dari suara, perilaku, hingga tata kehidupan sehari-hari.

Seni tari pada zaman prasejarah banyak dipengaruhi kepercayaan masyarakat waktu itu, sehingga bentuknya terlihat simpel dan masih sangat sederhana.

Zaman Indonesia-Hindu

Pada masa pemerintahan Indonesia-Hindu, seni tari banyak dipengaruhi oleh kebudayaan India.

Mayoritas pedagang yang datang cenderung menetap bahkan menikah dengan penduduk pribumi. Selain itu, kehidupan masyarakatnya juga sangat dipengaruhi agama.

Hal itu menyebabkan timbulnya perpaduan tari India dan budaya kerajaan saat itu. Ini juga terlihat pada masa kerajaan Jawa, Taruma Negara (400M) dan Kerajaan Kutai di Kalimantan.

Pada masa itu, perkembangan tari mengalami kemajuan yang sangat pesat dan menjadi salah satu bagian terpenting dalam pelaksanaan upacara keagamaan.

Banyak jenis tari yang disajikan pada zaman ini, karena seni ini mendapat perhatian besar dari para raja atau bangsawan.

Baca juga: Ciri-ciri Tari sebagai Upacara

Jenis tarian itu banyak digunakan dalam upacara adat maupun acara keagamaan. Pertumbuhan seni tari pada zaman Indonesia Hindu bersumber dari cerita Mahabarata dan Ramayana yang menggambarkan kebudayaan India.

Sehingga bentuk gerak disusun selaras dengan kebutuhan upacara yang dilandasi atas kepercayaan bahwa seni tari berasal dari para dewa. Perkembangannya pun dikelompokkan menjadi dua yaitu seni tari kerajaan dan seni tari rakyat.

Zaman Indonesia-Islam

Pada zaman ini, tari digunakan sebagai sarana penyebaran agama Islam. Seni tari yang dipakai tidak jauh berbeda dengan seni tari pada zaman Indonesia-Hindu.

Dalam perkembangannya, jenis tarian ini tetap dipelihara dan dikembangkan sebagai sarana penyebaran ajaran. Namun, ada beberapa yang diubah karena tidak sesuai dengan nilai Islam.

Beberapa fungsi seni tari disesuaikan untuk mengikuti perubahan peradaban masyarakat yang sudah menganut ajaran Islam.

Penyebar agama Islam, seperti Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang telah banyak berperan dalam perkembangan seni budaya pada zaman ini.

Baca juga: 4 Unsur Utama dalam Tari

Zaman pergolakan atau penjajahan

Pada zaman penjajah, seni tari banyak mengalami kemunduran. Karena penjajahan banyak membawa penderitaan bagi rakyat, sehingga seni tari diabaikan dan bukan menjadi salah satu kebutuhan masyarakat.

Hanya di lingkungan tertentu saja, seni ini masih terpelihara dengan baik, seperti di istana atau keraton.

Ditujukan untuk kepentingan istana atau kerajaan, seperti menyambut tamu, untuk upacara pernikahan, penobatan putra-putri, serta jumenengan raja.

Berbeda dengan seni tari di kalangan masyarakat pedesaan, seni tari hanya sesekali muncul sebagai tontonan untuk melepas lelah setelah bercocok tanam.

Akibat penjajahan yang makin menyengsarakan, hal ini memicu rakyat untuk menciptakan jenis tarian untuk membangkitkan semangat.

Contohnya tari prajurit, tari pejuang, tari prawiroguno, dan tari bondoyudo.

Meski begitu, seni tari pada masa ini banyak dipengaruhi oleh bangsa Belanda. Misalnya busana yang menirukan pakaian opsir Belanda lengkap dengan atributnya.

Baca juga: 10 Definisi Seni Tari Menurut Para Ahli

Zaman kemerdekaan sampai sekarang

Perkembangan seni tari pada zaman kemerdekaan hingga sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Sejak Indonesia merdeka, berbagai jenis tarian mulai difungsikan kembali, seperti tarian untuk upacara adat, media upacara keagamaan, dan sebagai hiburan.

Tarian hiburan atau tontonan sangat berkembang hingga saat ini.

Contohnya ada banyak sanggar tari yang memunculkan jenis tarian baru, seperti tari retno ngayudo, tari karno tanding, tari sukoretno dan masih banyak lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi