Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Sansekerta: Ciri dan Contoh Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Bahasa Sansekerta
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Bahasa Sansekerta adalah rumpun bahasa Indo-Eropa yang dianggap salah satu yang paling tua dan banyak dikenal oleh para peneliti bahasa.

Makna dari bahasa Sanskerta yaitu bahasa yang sempurna, antonim dari bahasa rakyat atau prakerta dan banyak dipakai untuk keperluan agama atau ilmiah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampai saat ini, bahasa Sansekerta menjadi salah satu bahasa resmi yang digunakan di negara India karena berhubungan erat dengan Agama Hindu dan Buddha.

Di daerah India sendiri, bahasa Sansekerta banyak digunakan dalam beberapa acara dalam agama Hindu atau beberapa perayaan besar kenegaraan lainnya.

Baca juga: Arti Bhinneka Tunggal Ika

Ciri-ciri bahasa Sansekerta

Berikut ciri-ciri bahasa Sanseketrta, yaitu: 

Mempunyai delapan tata bahasa

Dalam bahasa Sansekerta terdapat Delapan tata bahasa yang membedakannya dengan bahasa lainnya. Delapan tata bahasa yang dimaksud adalah:

Baca juga: Definisi Komunikasi Persuasif

Baca juga: Perbedaan Kalimat Deklaratif dan Imperatif

Mengenal tiga jenis kelamin atau jender

Ada tiga jenis kelamin atau jender yang dikenal dalam Sansekerta yaitu maskulin yang merupakan laki-laki, feminin pada perempuan, serta netral.

Penggunaannya biasa pada benda-benda yang dapat dibedakan menurut jendernya. Netral disini berarti kata benda yang dimaksud dapat melekat pada laki-laki atau pada perempuan.

Kata benda yang berakhiran a tapi pendek merupakan maskulin atau netral, sedangkan yang berakhiran a panjang maka hampir bisa dikatakan feminim.

Ada tiga jenis jumlah

Ada tiga jenis dalam tata bahasa Sansekerta untuk membedakan suatu benda, yaitu singular untuk benda yang berjumlah satu, dualis untuk menunjukkan dua benda, dan jamak yang menunjukkan jumlah lebih dari dua.

Baca juga: Kata Ganti Orang: Jenis dan Contoh Kalimatnya

Memiliki skema dasar

Skema dasar disini sebagai tanda untuk membedakan mana kata yang termasuk singular, dualis, atau jamak.

Skema dasar inilah yang digunakan dalam pembentukan kata dalam 8 tata bahasa seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Mempunyai hukum Sandhi

Hukum sandhi merupakan perubahan kata yang terjadi baik itu di awal, tengah, atau akhir karena adanya pengaruh bunyi yang hampir mirip.

Ada dua jenis hukum sandhi, yaitu sandhi dalam dan sandhi luar. Sandhi dalam adalah kata dasar yang bergabung dengan imbuhan tertentu. Sedangkan sandhi luar adalah dua kata dasar yang bergabung menjadi satu kata utuh.

Baca juga: Gabungan Kata: Pengertian, Unsur, Jenis, dan Contoh Kalimatnya

Istilah ini dapat ditemukan dalam bahasa Jawa Kuno atau dalam bahasa Indonesia. Beberapa contoh yang termasuk sandhi dalam pada bahasa Jawa yaitu:

Sedangkan, yang termasuk sandhi luar di antaranya yaitu narendra (gabungan dari nara dengan indra) serta Werkudara (gabungan dari wreku dengan udara).

Contoh bahasa Sansekerta 

Banyak penggunaan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang merupakan serapan dari bahasa Sansekerta. Kita bahkan merasa sangat familier dengannya karena sudah terbiasa melafalkannya.

Berikut ini contoh beberapa kosakata hasil serapan ke bahasa Indonesia:

Bahasa Indonesia

Bahasa Sansekerta

Agama Agama
Istana Asthana
Jiwa Jiva
Karena  Karana
Madu Madhu
Neraka Naraka
Wacana Vacana
Baca Vaca
Cerita Carita

  

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi