KOMPAS.com – Bumi dipenuhi oleh berbagai jenis ekosistem yang menunjang kehidupan. Ada eksosistem yang stabil, namun ada juga yang tidak. Apa saja ciri-ciri ekosistem yang stabil?
Ekosistem yang stabil adalah ekosistem yang dapat bertahan meskipun terjadi gangguan. Ekosistem yang stabil memiliki ciri-ciri:
- Keanekaragaman hayati yang tinggi
- Aliran nutrisi yang seimbang
- Aliran energi yang seimbang
Baca juga: Keanekaragaman Hayati, Pengertian dan Jenisnya
Keanekaragaman hayati yang tinggi
Ciri-ciri ekosistem yang stabil adalah keanekaragaman hayati yang tinggi. Makin tinggi keanekaragaman hayati, maka makin banyak juga spesies yang memiliki peran fungsional sama dalam ekosistem tersebut.
Dilansir dari Khan Academy, jika ada banyak spesies dengan peran fungsional sama maka akan lebih besar peluang salah satunya lebih toleran dari gangguan dan membuat ekosistem dapat bertahan atau stabil.
Misalnya, terdapat banyak jenis tumbuhan dengan fungsi yang sama dalam suatu ekosistem. Ketika terjadi kekeringan, beberapa spesies mungkin akan mati.
Namun, beberapa spesies lainnya lebih tahan akan kekeringan dan membuat ekosistem dapat bertahan walaupun dilanda kekeringan.
Baca juga: Daur Biogeokimia: Pengertian dan Jenisnya
Aliran nutrisi yang seimbang
Dilansir dari Biology LibreTexts, suatu ekosistem dikatakan stabil jika semua interaksi antar organisme (kompoen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik) berlangsung secara seimbang.
Artinya, jumlah komponen biotik dan abiotik berada dalam keseimbangan sehingga aliran nutrisi tetap terjaga.
Dilansir dari Biology Discussion, jika organisme dalam suatu ekosistem menggunakan nutrisi dari lingkungan, nutrisi tersebut harus didaur ulang dan dikembalikan ke lingkungannya.
Aliran nutrisi yang seimbang menjaga kadar nutrisi di alam tetap tersedia untuk menyokong kehidupan.
Tanpa adanya aliran nutrisi yang seimbang, nutrisi di lingkungan akan berkurang dan kehidupan ekosistem akan terganggu.
Baca juga: Aliran Energi pada Rantai Makanan
Aliran energi yang seimbang
Selain aliran nutrisi yang seimbang antara komponen biotik dan komponen abiotiknya, ekosistem yang stabil juga memiliki aliran energi yang seimbang.
Energi yang dimaksud berada dalam bentuk makanan. Di mana proses makan dan dimakan terjadi dengan seimbang dalam jaring-jaringan makanan ekosistem.
Misalnya, jumlah mangsa harus selalu lebih banyak dibanding predator. Sehingga, tidak ada spesies yang tumbuh terlalu banyak, spesies yang terus berkurang jumlahnya, ataupun spesies yang punah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.