Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulos: Pengertian, Sejarah, dan Jenis-jenisnya

Baca di App
Lihat Foto
wikimedia.org
Pengrajin ulos yang sedang menenun kain ulos
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Ulos merupakan busana turun-temurun yang telah dikembangkan masyarakat Batak, Sumatera Utara.

Untuk pembuatan kain ulos hampir sama dengan membuat songket khas Palembang, karena sama-sama menggunakan alat tenun dan tidak menggunakan mesin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umumnya, warna kain ulos dominan hitam, merah, kuning, dan putih dengan hiasan benang perak maupun emas.  

Pengertian ulos

Ulos adalah kain tenun hasil kerajinan khas Batak yang berupa selendang. Ulos melambangkan ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak-anaknya. Selain sebagai simbol ikatan antara orangtua dan anak, Ulos juga digunakan untuk menghangatkan badan.  

Baca juga: Ulos, Pakaian Adat Sumatera Utara

Menurut pemikiran leluhur Batak, ada tiga sumber yang memberi kehangatan pada manusia, yaitu matahari, api, dan ulos.

Dari ketiga sumber kehangatan tersebut. Ulos dianggap paling nyaman, menyehatkan badan, dan menyenangkan perasaan.

Sejarah kain ulos

Zaman dahulu nenek moyang suku Batak adalah manusia-manusia gunung. Hal ini disebabkan kebiasaan mereka tinggal dan berladang di kawasan pegunungan.

Dengan mendiami dataran tinggi berarti mereka harus siap berperang melawan dinginnya cuaca yang menusuk tulang. Dari situlah, ulos mulai ditemukan dan dibuat.  

Baca juga: Sejarah Pakaian: Dari Kulit Hewan Hingga Kain

Pada awalnya nenek moyang suku Batak mengandalkan sinar matahari dan api sebagai tameng melawan rasa dingin.

Masalah mulai timbul ketika mereka menyadari bahwa matahari tidak bisa diperintah sesuai dengan keinginan mereka.

Pada siang hari awan dan mendung seringkali bersikap tidak bersahabat. Sedangkan, pada malam hari rasa dingin makin menjadi-jadi dan api sebagai pilihan kedua.

Ternyata api tidak begitu praktis digunakan waktu tidur karena resikonya tinggi. Karena dipaksa oleh kebutuhan yang mendesak akhirnya nenek moyang suku Batak berpikir keras mencari alternatif lain yang lebih praktis.

Baca juga: Filosofi Motif Kain Tenun Lurik

Maka lahirlah ulos sebagai produk budaya asli suku Batak yang berfungsi untuk menghangatkan badan.

Dengan berkembangnya zaman kini ulos memiliki fungsi simbolik untuk hal-hal lain dalam segala aspek kehidupan orang Batak. Salah satunya adalah sebagai lambang ikatan kasih sayang antara orangtua dan anak-anaknya.

Jenis-jenis ulos

Ulos terdiri dari berbagai jenis dan motif yang masing-masing memiliki makna tersendiri. Ada tiga jenis ulos, yakni Ulos Ragidup, Ulos Ragi Hotang, dan Ulos Maratur. 

Berikut penjelasan masing-masing: 

Baca juga: Jenis-Jenis Kain Tenun

Ulos Ragidup

Ulos ragidup mempunyai derajat yang tinggi, pembuatannya sangat sulit. Ulos ragidup termasuk jenis ulos nabalga, yaitu ulos kelas tinggi.  

Ragidup berarti lambang kehidupan. Oleh karena itu setiap rumah tangga harus mempunyai ulos ragidup.

Ulos ragidup terdiri dari tiga bagian, yaitu dua bagian sisi ditenun sekaligus, sedangkan bagian tengahnya ditenun tersendiri. Bagian ini paling rumit pengertiannya. 

Dalam upacara adat perkawinan, ulos ini diberikan oleh orang tua pengantin wanita kepada ibu pengantin laki-laki sebagai ulos pargomgom, maksudnya supaya besannya dapat selalu bersama dengan menantunya (anak dari si pemberi ulos).

Baca juga: Proses Membatik pada Kain

Ulos Ragi Hotang

Ulos ragi hotang juga termasuk berderajat tinggi. Ulos ini digunakan untuk seseorang yang dianggap licik dengan harapan agar Tuhan dapat mengubah sifatnya menjadi orang yang bijaksana, orang yang tertimpa kemalangan, dan orang yang rajin bekerja.

Dalam upacara kematian ulos ini digunakan untuk membungkus jenazah atau tulang-tulangnya pada upacara penguburan yang kedua.

Ulos Maratur

Ulos maratur mempunyai motif garis-garis yang menggambarkan burung atau binatang-binatang yang tersusun teratur.

Biasanya ulos ini digunakan sebagai ulos parompa dengan harapan agar setelah anak pertama lahir akan disusul anak-anak yang lain sebanyak burung-burung atau binatang-binatang yang terlukis dalam ulos tersebut.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi