Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembikar: Pengertian, Asal Mula, dan Proses Pembuatannya

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Tembikar
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Tembikar merupakan salah satu hasil kerajinan tangan tradisional yang berasal dari Indonesia. Tembikar telah digunakan sejak zaman dahulu untuk tujuan keperluan sehari-hari, upacara adat, dan keagamaan. 

Keberadaan tembikar tidak hanya berasal dari daerah Indonesia saja, melainkan ada beberapa negara di antaranya negara China dan Malaysia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia mempunyai kerajinan tembikar sama dengan yang ada di Indonesia, mulai dari segi motif hias, bentuk, hingga filosofinya, karena sama-sama bersumber dari kebudayaan Melayu.

Baca juga: Cara Membuat Kerajinan dari Tanah Liat

Pengertian tembikar

Tembikar merupakan salah satu hasil kerajinan tangan tradisional yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk sedemikian rupa kemudian dipanaskan hingga menjadi keras.

Biasanya, tembikar akan dilapisi dengan porselen supaya tampilannya lebih halus dan indah dipandang mata. 

Banyak juga tembikar yang kemudian ditambah ukiran-ukiran yang memiliki filosofi tersendiri.

Tembikar telah digunakan sejak zaman dahulu untuk tujuan keperluan sehari-hari, upacara adat, dan keagamaan, seperti yang banyak dilakukan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia.

Baca juga: Kerajinan Keramik: Pengertian dan Teknik Pembuatannya

Asal mula tembikar

Tembikar diperkirakan sudah ada sejak zaman prasejarah, tepatnya setelah manusia sudah dapat hidup secara menetap dan mulai bercocok tanam.

Banyak situs arkeologi di Indonesia yang menemukan tembikar pada zaman tersebut dan kebanyakan fungsinya adalah sebagai perkakas rumah tangga, keperluan upacara religius, hingga upacara penguburan mayat.

Di Indonesia, kerajinan tembikar diperkirakan dibawa melalui kebudayaan Sa Huynh, yakni sebuah kebudayaan kuno yang berasal dari Vietnam Selatan atau champa, yang mana memang terkenal akan seni tembikar dan gerabah kunonya.

Proses pembuatan tembikar

Proses pembuatan tembikar di daerah satu dengan daerah lainnya hampir sama. Perbedaan yang mencolok hanya terletak pada bentuk, corak, warna, dan motifnya. Berikut adalah tahapan dalam proses pembuatan tembikar:

Baca juga: Kekayaan Laut Natuna, Menyimpan Banyak Keramik Kuno

Tahapan pertama dalam proses pembuatan tembikar adalah menggali tanah liat secara langsung terutama yang berwarna merah coklat atau putih kecoklatan. Tanah liat yang digali tersebut kemudian dikumpulkan pada suatu tempat.

Tanah liat yang sudah dikumpulkan pada suatu tempat kemudian disiram dengan air hingga basahnya merata.

Tanah liat yang telah disiram kemudian didiamkan selama satu hingga dua hari. Setelah itu, tanah liat dapat digiling supaya struktur tanahnya menjadi lebih rekat. 

Dalam proses penggilingan tanah liat ini terdapat dua cara, yakni secara manual dan mekanis. Penggilingan manual dapat dilakukan dengan cara menginjak-injak tanah liat menggunakan kaki hingga strukturnya menjadi halus.

Sedangkan, penggilingan mekanis dapat dilakukan menggunakan mesin giling.

Baca juga: Teknik Pewarnaan Keramik dengan Glasir

  • Proses pembentukan 

Setelah tanah liat selesai digiling, proses selanjutnya adalah proses pembentukan yang dapat disesuaikan dengan keinginan. Biasanya, para perajin tembikar yang sudah ahli mempunyai bentuk dan desain tertentu.

Makin rumit bentuk dan desainnya, maka waktu yang digunakan untuk membentuknya juga makin lama. 

Dalam proses pembentukan perajin akan menggunakan alat bantu berupa alat pemutar (perbot), yang cara penggunaannya adalah dengan memutar kedua tangan untuk membentuk tanah liat sesuai dengan bentuk yang diinginkan.

Sementara, kedua kakinya memutar roda pada alat tersebut.

Baca juga: Teknik Pembuatan Seni Patung

  • Proses penjemuran 

Setelah tembikar selesai dibentuk sesuai desain, proses selanjutnya, yaitu menghaluskan tembikar dengan air dan kain kecil terlebih dahulu, terutama pada bagian yang agak mengeras.

Kemudian, barulah dijemur di bawah terik matahari hingga benar-benar kering. Lama penjemuran tergantung pada kondisi cuaca dan panas matahari.

  • Proses pembakaran 

Setelah proses penjemuran, proses selanjutnya adalah pembakaran tembikar pada kobaran api di tungku pembakaran, selama beberapa jam hingga tembikar benar-benar menjadi keras. Hal itu dilakukan agar tembikar tidak mudah pecah dan kualitasnya bagus.

Baca juga: Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

  • Penyempurnaan tembikar

Setelah proses pembakaran, proses selanjutnya adalah proses penyempurnaan tembikar sesuai dengan desain yang ada, yakni dengan memberikan cat khusus atau glasir supaya hasilnya lebih indah dan menarik.

Makin unik motif pada tembikar nya, maka nilai jualnya juga akan makin tinggi.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi