Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Batuan sedimen terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan dalam bentuk bahan lepas.
Pembentukan batuan ini dipengaruhi material endapan yang terbawa angin atau air. Bisa juga disebabkan oleh pelapukan dan erosi tanah yang kemudian mengendap.
Proses terbentuknya batuan sedimen
Proses pembentukan batuan sedimen dinamakan diagenesa. Terjadi pada tekanan serta suhu atmosferik sampai 300º Celcius, dan tekanan sebesar 1 hingga 2 kilobar.
Hal ini berlangsug sejak sedimen terkubur hingga akhirnya terangkat dan tersingkap kembali di permukaan atmosfer Bumi.
Ada tiga proses diagenesa, yakni:
- Diagenesa eogenik
Merupakan diagenesa awal yang kemudian terjadi pada sedimen di bawah permukaan air.
- Diagenesa mesogenik
Merupakan diagenesa yang terjadi pada waktu sedimen mengalami penguburan makin dalam.
- Diagenesa telogenik
Terjadi saat batuan sedimen tersingkap kembali ke permukaan Bumi yang diakibatkan oleh pengangkatan dan erosi.
Baca juga: Batuan Beku: Pengertian, Proses Pembentukan, dan Ciri-cirinya
Jenis batuan sedimen
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku serta zat padat lainnya yang kemudian mengalami erosi di tempat tertentu, dan mengendap jadi keras.
Umumnya batuan ini juga memiliki bentuk yang berlapis-lapis secara mendatar. Banyak ahli yang mengategorikan jenis batuan sedimen dengan jumlah yang berbeda.
Berikut beberapa jenis batuan sedimen:
Batuan Sedimen menurut Pettijohn (1975), O’Dunn, dan Sill (1986)Pettijohn pada 1975 serta O’Dunn dan Sill pada 1986, membagi batuan sedimen berdasarkan teksturnya, yaitu batuan sedimen klastika dan batuan sedimen non-klastika:
Batuan sedimen klastika tersusun atas klastika atau hancuran batuan yang mengendap secara alami maupun mekanik akibat gaya beratnya sendiri.
Sementara batuan sedimen non-klastika terbentuk akibat penguapan larutan atau pengendapan material di tempatnya berada.
Baca juga: Batuan Sedimen: Definisi, Klasifikasi, dan Karakteristiknya
Batuan Sedimen menurut Sanders (1981) dan Tucker (1991)Sanders dan Tucker mengklasifikasikan batuan sedimen menjadi dua kategori, yakni:
- Batuan sedimen detritus atau klastika
Terbentuk akibat reaksi kimia, seperti presipitasi, evaporasi, dan konsentrasi. Contohnya batu garam dan gipsum.
- Batuan sedimen organik
Dikenal juga sebagai batuan sedimen asal jasad. Merupakan batuan yang berasal dari sisa jasad hidup. Contohnya batuan sedimen biomekanik dan biokimia.
Sedimen biomekanik terbentuk akibat endapan sisa jasad hidup yang mengendap secara alami karena ebratnya. Misal batu gamping.
Sementara sedimen biokimia terbentuk akibat pengendapan unsur gamping dan silisium dengan batuan makhluk hidup.
Baca juga: Proses Terbentuknya Batuan Metamorf
Batuan Sedimen menurut Graha (1987)Merupakan batuan sedimen yang umumnya bertekstur non-klasika. Jenis batuan sedimen ini masih dibagi lagi menjadi:
- Batuan sedimen detritus atau klastika (mekanis)
- Batuan sedimen batu bara atau organik dan tumbuh- tumbuhan
- Batuan sedimen silika
- Batuan sedimen karbonat
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.