Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan PRRI dan Permesta

Baca di App
Lihat Foto
ikpni.or.id
Sejarah peberontakan PRRI Permesta.
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Perjuangan Semesta atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) adalah sebuah gerakan yang bersifat militer yang terjadi pada 1957 hingga 1960 di kawasan Sumatera dan Sulawesi.

Gerakan Permesta mula-mula berasal dari Kota Makassar, sebagai ibu kota Sulawesi Selatan. Setelah dukungan yang tampak memudar, gerakan ini pula berpindah ke Manado, Sulawesi Utara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberontakan PRRI dan Permesta yang terjadi di Sumatera dan Sulawesi yang disebabkan oleh adanya hubungan yang kurang harmonis antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Hal itu dikarenakan jatah keuangan yang diberikan oleh pemerintah pusat tidak sesuai anggaran yang diusulkan. Hal tersebut menimbulkan dampak ketidakpercayaan terhadap pemerintah pusat.

Baca juga: Awal Berdirinya Gerakan Permesta

Selanjutnya dibentuk gerakan dewan yaitu:

Pemberontakan PRRI dan Permesta

Puncak pemberontakan PRRI dan Permesta terjadi pada tanggal 10 Februari 1958, Ketua Dewan Banteng mengeluarkan ultimatum kepada pemerintah pusat.

Isi ultimatum tersebut adalah menyatakan bahwa Kabinet Djuanda harus mengundurkan diri dalam waktu lima kali 24 jam (lima hari).

Setelah menerima ultimatum tersebut, pemerintah pusat bertindak tegas dengan cara memberhentikan Letkol Achmad Husein secara tidak hormat.

Baca juga: 5 Usaha Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia

Oleh karena ultimatumnya ditolak pemerintah, pada 15 Februari 1958, Letkol. Ahmad Husein mengumumkan berdirinya PRRI kemudian diikuti oleh pengumuman Permesta pada 17 Februari 1958 di Sulawesi.

Untuk menumpas pemberontakan PRRI/ Permesta, pemerintah melancarkan operasi militer gabungan yang diberi nama Operasi Merdeka, dipimpin oleh Letnan Kolonel Rukminto Hendraningrat.

Operasi ini sangat kuat karena musuh memiliki persenjataan modern buatan Amerika Serikat.

Terbukti dengan ditembaknya Pesawat Angkatan Udara Revolusioner (Aurev) yang dikemudikan oleh Allan L. Pope seorang warga negara Amerika Serikat.

Pada 29 Mei 1961, Ahmad Husein dan tokoh-tokoh PRRI lainnya akhirnya menyerah.

Akhirnya, pemberontakan PRRI dan Permesta baru dapat diselesaikan pada bulan Agustus 1958, dan pada tahun 1961 pemerintah membuka kesempatan bagi sisa-sisa anggota Permesta untuk kembali Republik Indonesia pemerintah melancarkan operasi militer. 

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi