Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Cara Pola Makan yang Sehat

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Ilustrasi makanan sehat
Editor: Silmi Nurul Utami

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Pola makan sehat harus dilakukan sejak saat ini. Agar kita tidak terkena penyakit mematikan yang merusak kehidupan di kemudian hari.

Pola makan sehat adalah awal untuk hidup bahagia sepanjang masa. Dengan pola makan yang sehat, kita akan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak dimungkiri, pola makan yang salah memang terbukti berperan terhadap terjadinya penyakit berbahaya.

Misalnya, penyakit jantung, diabetes, bahkan kanker yang belum ada obatnya. Ada beberapa tips pola makan yang sehat yang bisa diterapkan pada kehidupan kita.

Berikut tujuh cara pola makan sehat, yaitu: 

Baca juga: 6 Kandungan dalam Makanan Sehat

Perbanyak konsumsi bahan makanan dari tumbuhan 

Bahan makanan dari tumbuhan merupakan bahan makanan utama untuk pencegahan kanker.

Hal ini karena sayur dan buah merupakan sumber utama phytochemicals, yaitu zat alami yang berfungsi melindungi tubuh dari pembentukan tumor.

Dengan mengonsumsi dua hingga empat porsi buah-buahan dan tiga hingga lima porsi sayur-sayuran, diperkirakan akan menurunkan risiko kanker sebesar 20%.

Perbanyak jumlah serat dalam makanan sehari-hari 

Mengonsumsi karbohidrat kompleks dan makanan berserat sebagai pengganti karbohidrat sederhana (seperti tepung atau), merupakan pilihan yang tepat untuk mencegah obesitas dan kanker.

Baca juga: Apa Fungsi Karbohidrat Untuk Tubuh?

Serat yang terkandung dalam sayur dan buah tidak terdapat pada daging, susu, keju, maupun minyak. 

Serat bermanfaat memperlambat waktu pencernaan makanan sehingga rasa kenyang terasa lebih lama dan tubuh dapat menyerap zat gizi dari makanan dengan baik.

Serat juga berikatan dengan asam empedu yang mengandung kolesterol dan akan mengeluarkannya dari tubuh lewat tinja, sehingga akhirnya kadar kolesterol akan turun.

Minimalkan penggunaan lemak jenuh 

Lemak jenuh yang terkandung pada produk hewani seperti daging, susu, dan keju akan meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner.

Baca juga: Soal UAS Biologi: Perbedaan Lemak Jenuh dan Tak Jenuh

Bahan pangan yang dapat digunakan untuk menggantikan lemak jenuh adalah minyak nabati seperti minyak zaitun dan minyak canola yang mengandung lemak tak jenuh.

Selain mengurangi risiko penyakit, minyak nabati relatif tidak meningkatkan berat badan.

Variasi makanan

Susunlah menu makanan secara bervariasi, menggunakan berbagai jenis sayur dan buah. Sayur dan buah merupakan sumber vitamin, mineral dan antioksidan yang alami.

Antioksidan adalah penghancur radikal bebas yang ada dalam tubuh. Radikal bebas berbahaya bagi sel tubuh dan berperan menimbulkan kanker.

Baca juga: Fungsi Zat Makanan bagi Tubuh Manusia

Bahan makanan alami

Pilihlah bahan makanan yang masih alami. Proses pengolahan bahan pangan seringkali malah menghilangkan zat gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Riset para ahli telah menunjukkan bahwa zat gizi, nutrisi, dan antioksidan dari bahan pangan alami lebih baik kualitasnya daripada yang berupa olahan ataupun berupa suplemen makanan.

Makan secukupnya

Makanlah secukupnya, dalam artian jangan sampai kekurangan namun juga janganlah berlebihan.

Kekurangan zat gizi karena makan terlalu sedikit sudah tentu akan menyebabkan tubuh tidak memiliki modal yang cukup untuk metabolisme sehari-hari dan untuk membangun kekebalan terhadap penyakit. 

Baca juga: Kekurangan Gizi: Tanda-tanda dan Akibatnya

Namun demikian, makan yang berlebihan juga akan menyebabkan penimbunan bahan makanan yang tidak terpakai sehingga terjadi kegemukan dan peningkatan kadar lemak, yang justru akan membebani kerja organ hati, jantung, dan ginjal.

Makan secara teratur

Sedapat mungkin aturlah agar makan dilakukan secara teratur waktunya. Hal ini penting karena sekresi asam lambung dan enzim pencernaan umumnya mengikuti irama harian sesuai dengan jadwal makan sebelumnya.

Tidak teraturnya jadwal makan dapat menyebabkan berbagai keluhan sakit maag, karena adanya iritasi dari asam lambung dan enzim pencernaan pada saluran cerna yang kosong.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi