Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Rakyat bersukacita menyambut kemerdekaan Indonesia yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan dengan penuh pengorbanan.
Oleh karena itu, hendaknya kita selalu becermin kepada para pahlawan yang menunjukkan sikap semangat berkorban, kerja sama, dan saling menghargai.
Puncak perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah adalah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Sebagian besar rakyat Indonesia dengan cepat menanggapi hakikat makna proklamasi itu.
Namun demikian, ada juga yang menanggapi kemerdekaan itu sebagai kebebasan dari segalanya, sehingga mereka berusaha melawan kekuatan yang selama ini membelenggunya.
Sikap inilah yang pada gilirannya memunculkan perlawanan, baik terhadap tentara Jepang maupun penguasa pribumi yang berpihak kepada penjajah.
Baca juga: Sejarah Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Rapat raksasa di Lapangan Ikada
Rakyat Indonesia, baik di pusat maupun daerah, melakukan aksi yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Para pemuda yang dipelopori Komite van Aksi Menteng 31, menghendaki agar para pemimpin perjuangan mau bertemu dengan rakyat dan berbicara tentang kemerdekaan Indonesia.
Rencana ini dilaksanakan dengan dua cara, yaitu persiapan pengerahan massa dan penyampaian rencana kepada presiden.
Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta yang terpilih secara aklamasi oleh PPKI, menyetujui rencana tersebut, demikian pula dengan para menteri yang telah dilantik.
Masalah yang menjadi perhatian adalah sikap tentara Jepang terhadap rencana tersebut.
Presiden harus mempertimbangkan rencana itu dengan matang agar tidak terjadi bentrokan dengan massa.
Baca juga: Rapat Raksasa di Ikada, Sebulan Setelah Indonesia Merdeka
Akhirnya presiden memutuskan untuk mengadakan sidang kabinet pada 9 September 1945 di kediaman presiden.
Sidang itu berlangsung sampai tengah malam, sehingga sidang ditunda sampai pukul 10.00 pagi keesokan harinya.
Pada pagi harinya, sidang dilanjutkan kembali di Lapangan Banteng Barat dan dihadiri oleh para pemimpin pemuda dan Badan Perjuangan.
Para pemimpin pemuda menghendaki agar pertemuan antara pemimpin bangsa dengan rakyat tidak dibatalkan. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan rencana itu disetujui.
Presiden dan wakil presiden serta para menteri kemudian menuju ke Lapangan Ikada, yang sudah dipenuhi massa, lengkap dengan senjata tajam.
Tampak pula tentara Jepang bersiap siaga dengan senjata lengkap dan tanknya. Melihat kondisi ini, bentrokan antara pasukan Jepang dengan massa dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baca juga: Tokoh Perumusan Teks Proklamasi
Mobil presiden dan wakil presiden diberhentikan sebentar oleh komandan jaga sebelum dipersilakan masuk ke Lapangan Ikada.
Lalu, Soekarno menuju panggung dan menyampaikan pidato singkat setelah memasuki Lapangan Ikada.
Soekarno meminta dukungan dan kepercayaan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mematuhi kebijaksanaan, patuh, serta disiplin dalam pidatonya.
Soekarno juga memerintahkan massa untuk bubar dengan tertib. Imbauan tersebut ternyata dipatuhi oleh massa.
Melihat fenomena ini, rapat raksasa di Lapangan Ikada menjadi manifestasi pertama dari kewibawaan pemerintah Republik Indonesia kepada rakyatnya.
Sekalipun rapat ini berlangsung singkat, tetapi berhasil mempertemukan rakyat dengan para pemimpinnya, sekaligus memberi kepercayaan rakyat kepada pemimpinnya.
Baca juga: Cara Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Tanggapan di berbagai daerah terhadap proklamasi
Berita proklamasi segera menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Pekik merdeka mewarnai salam masyarakat Indonesia di tiap gang, pasar, lembaga pendidikan, dan berbagai tempat umum lainnya.
Rasa syukur atas kemerdekaan dilakukan lewat berbagai cara. Doa syukur berkumandang di tempat ibadah sesuai agama dan kepercayaannya.
Rasa syukur terhadap kemerdekaan bukan hanya diucapkan dengan lisan, tetapi juga dibuktikan dengan perbuatan.
Semangat kemerdekaan telah membakar keberanian rakyat Indonesia di berbagai daerah.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.