Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Saat ini, bioteknologi digunakan untuk meningkatkan produksi pertanian dan peternakan, guna mengatasi kebutuhan pangan yang terus bertambah.
Bioteknologi juga dibutuhkan untuk menghasilkan bahan makanan berjumlah besar, di tengah peningkatan jumlah penduduk.
Berikut contoh bioteknologi di bidang pertanian dan peternakan:
Kultur jaringan
Adalah proses membiakkan jaringan tanaman yang ditumbuhkan dalam media buatan, sehingga menjadi tanaman yang sempurna.
Pada prinsipnya, cara ini tidak berbeda dengan perkembangbiakan vegetatif, yaitu menyetek. Kultur jaringan menjadi metode yang banyak dipilih karena sangat menguntungkan.
Beberapa keuntungan kultur jaringan adalah:
- Bibit (hasil) yang didapatkan berjumlah banyak dan dihasilkan dalam waktu singkat
- Sifat tanaman baru sama seperti induknya
- Dapat menghasilkan tanaman baru yang bebas virus
- Menghasilkan tanaman baru dengan sifat yang dikehendaki
- Dapat digunakan sebagai upaya konservasi tumbuhan langka.
Baca juga: Penerapan Bioteknologi Konvensional di Berbagai Bidang
Hidroponik
Adalah cara bercocok tanam menggunakan media air. Hidroponik merupakan sistem pertanian modern tanpa menggunakan lahan atau tanah.
Tanaman yang ditanam secara hidroponik memperoleh zat hara melalui pipa air atau dengan cara disiramkan.
Kloning
Istilah kloning populer karena dilakukan pada hewan tingkat tinggi, dan adanya manipulasi genetis dalam penerapannya.
Ilmuwan Skotlandia, Dr. Ian Wilmut pada 1997 mengumumkan bahwa ia telah berhasil mengkloning domba bernama Dolly.
Domba Dolly ini tumbuh dari sebuah sel induk yang dikembangkan pertumbuhannya.
Oleh karena itu, Wilmut mengatakan bahwa nilai sesungguhnya dari penelitian kloning bukanlah domba yang diciptakan di laboratorium, melainkan agar ilmuwan tahu bagaimana sel itu bekerja dengan baik.
Dari penelitian Ian Wilmut, ilmuwan belajar banyak tentang bagaimana sel tunggal dapat berkembang menjadi makhluk hidup bersel lengkap, seperti makhluk hidup hasil reproduksi generatif.
Baca juga: Hidroponik: Definisi, Manfaat, Kelebihan dan Contohnya
Teknik rekombinasi gen
Adalah mengganti atau menambah DNA dari luar ke susunan DNA asli dalam suatu sel. Teknik ini disebut juga rekayasa genetika.
Rekayasa genetika atau manipulasi teknik dalam genetika digunakan untuk mendapat kombinasi sifat keturunan yang diinginkan.
Teknologi rekombinasi gen dalam bidang pertanian misalnya rekayasa genetik terhadap bakteri Rhizobium dan Azotobacter.
Dari penerapannya, dapat diperoleh keturunan yang mempunyai kemampuan mengikat nitrogen bebas dari udara.
Pemakaian bakteri Rhizobium yang telah direkayasa secara genetika ternyata dapat meningkatkan produksi panen kacang kedelai sampai 50 persen.
Di bidang peternakan, juga telah dilakukan penelitian rekayasa genetik terhadap hewan, misalnya domba.
Rekayasa genetika pada hewan bertujuan memperoleh keturunan hewan sesuai sifat yang diinginkan manusia.
Baca juga: Apa Itu Kloning?
Membuat mutan
Mutan adalah individu yang mengalami mutasi, yakni perubahan susunan gen atau kromosom sehingga menyebabkan perubahan sifat menurun.
Mutasi dapat terjadi secara alamiah dan buatan. Mutasi buatan dilakukan dengan radiasi.
Adapun, radiasi merupakan pemberian unsur radioaktif terutama sinar gamma.
Dari teknik radiasi tersebut telah dihasilkan padi jenis unggul, misalnya Atomita 1, Atomita 2, Atomita 3, dan Atomita 4.
Padi Atomita 1 dan 2 tahan terhadap wereng cokelat. Padi Atomita 2 juga tahan terhadap serangan bakteri pucuk (zanthomonas oryzae).
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.