Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fungsi Kulit bagi Tubuh Manusia

Baca di App
Lihat Foto
pixabay.com
Kulit yang organ terluar manusia yang bersentuhan langsung dengan lingkungan
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Kulit adalah organ tubuh terluar dan terbesar yang dimiliki oleh manusia. Kulit memiliki berbagai fungsi yang penting bagi manusia. Fungsi kulit bagi tubuh manusia adalah:

Baca juga: Fungsi Kulit dan Strukturnya

Sebagai indra peraba

Fungsi kulit bagi tubuh manusia adalah sebagai indra peraba atau somatosensasi. Kulit memiliki ribuan sel saraf berupa reseptor berbagai jenis rangsangan.

Dilansir dari Lumen Learning, sel saraf pada kulit membuat kulit dapat merasakan rangsangan nyeri, panas dan dingin, sentuhan ringan, nyeri, tekanan, peregangan, getaran, detail halus, dan gerakan. Sehingga, kulit merupakan indra peraba manusia yang paling penting.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membantu mengatur suhu tubuh

Fungsi kulit bagi tubuh manusia selanjutnya adalah mengatur suhu tubuh karena memiliki pembuluh darah dan kelenjar keringat.

Dilansir dari Biology LibreTexts, rata-rata satu inci persegi kulit memiliki 20 pembuluh darah dan 650 kelenjar keringat.

Baca juga: Mekanisme Pengeluaran Keringat

Ketika suhu panas, pembuluh darah dikulit akan melebar dan melewatkan lebih banyak darah yang membawa panas.

Pada saat itu, kelenjar keringat juga akan mulai memproduksi keringat dan mengeluarkan panas melalui keringat. Sehingga, permukaan tubuh menjadi lebih dingin dan terhindar dari kepanasan.

Namun ketika suhu dingin, pembuluh darah akan menyempit dan kelenjar keringat akan berhenti memproduksi keringat. Sehingga, tubuh tidak banyak kehilangan panas dan terhindar dari kedinginan.

Sebagai organ ekskresi tubuh

Fungsi kulit bagi tubuh manusia selanjutnya adalah sebagai organ ekskresi. Kulit mengeluarkan zat berlebihan dalam tubuh melalui kelenjar keringat. Zat yang dieskresikan oleh kulit adalah air, garam, zat beracun, lemak, dan juga urea.

Baca juga: Kelenjar Keringat: Ekrin dan Apokrin

Membantu kerja sistem kekebalan tubuh (imun)

Kulit manusia bekerja melindungi tubuh dengan cara membantu sistem kekebalan tubuh (imun). Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pada kulit terdapat sel Langerhans yang merupaka sel penjaga dari sistem kekebalan tubuh.

Secara mekanis, sel Langerhans langsung bersentuhan dengan lingkungan luar tubuh. Sehingga, sel Langerhans merupakan salah satu sel pertama yang bersentuhan dengan partikulat asing dari luar.

Sel Langerhans memiliki reseptor khusus pada membran sel yang dapat mengenali patogen penyebab penyakit. Ketika patogen terdeteksi, sel Langerhans akan menyampaikan informasi ke sistem saraf pusat sehingga sistem kekebalan tubuh dapat mulai bekerja.

Artinya, kulit melindungi manusia dari infeksi virus, bakteri, dan patogen penyebab penyakit lainnya juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Baca juga: Apa Itu Sistem Imun?

Mencegah hilangnya kelembapan

Kulit berfungsi mencegah hilangnya kelembapan dari dalam tubuh manusia. Sehingga, sel tubuh dapat mempertahankan tekanan turgornya dan tidak mengalami dehidrasi yang berbahaya.

Memproduksi vitamin D

Kulit memproduksi sekitar 90 persen vitamin D yang diperlukan oleh tubuh. Produksi vitamin D dilakukan oleh lapisan epidermis kulit hanya ketika terpapar radiasi UV sinar matahari.

Vitamin D diperlukan oleh tubuh untuk menghadapi infeksi bakteri, virus, jamur, mencegah kanker, menjaga kesehatan tulang, gigi, dan otot, juga mengobati inflamasi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi