KOMPAS.com - Interaksi sosial pasti terjadi dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terjalin akan menciptakan hubungan sosial yang dinamis.
Dalam praktiknya, interaksi sosial tidak harus berupa percakapan, melainkan bisa berbentuk ekspresi atau bahasa tubuh.
Apa itu interaksi sosial?
Pengertian interaksi sosial
Menurut Soerjono Soekanto dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar (2013), berikut pengertian interaksi sosial:
"Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis antara orang-perorangan, antarkelompok manusia, maupun perorangan dengan kelompok manusia."
Keberlangsungan interaksi sosial di antara kelompok manusia merupakan bentuk kesatuan yang biasanya tidak menyentuh ranah pribadi anggotanya.
Baca juga: Faktor Berlangsungnya Proses Interaksi Sosial
Dikutip dari buku Komunikasi dan Interaksi Sosial Anak (2021) karya Encep Sudirjo dan Muhammad Nur Alif, interaksi sosial adalah hubungan antarindividu.
Hubungan itu terjalin di antara beberapa individu yang dapat memengaruhi satu sama lain, sehingga menciptakan hubungan timbal balik.
Ciri-ciri interaksi sosial
Interaksi sosial terjadi ketika dua orang atau lebih bertemu, saling menyapa, berjabat tangan, hingga berselisih paham.
Dilansir dari buku Sosiologi Masyarakat Sosial (2021) oleh Yan Purnama, ciri-ciri interaksi sosial adalah:
- Interaksi sosial memiliki pola sebagai berikut:
- Antarindividu
- Individu dengan kelompok
- Antarkelompok
- Proses interaksinya bisa berlangsung positif (asosiatif) maupun negatif (disosiatif)
- Hubungan interaksi sosial bisa berlangsung dalam tingkat yang dangkal hingga terdalam
- Interaksi sosial melahirkan penyesuaian di antara anggotanya
- Proses interaksinya berpedoman pada kaidah atau aturan yang berlaku.
Baca juga: Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Pembentukan Lembaga Sosial
Ciri-ciri interaksi sosial lainnya adalah:
- Jumlah pelakunya terdiri atas dua orang atau lebih
- Ada komunikasi yang terjalin di antara pelaku kontak sosialnya
- Punya maksud atau tujuan yang jelas
- Dilaksanakan melalui pola sistem sosial tertentu.