Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan Masyarakat Indonesia pada Masa Demokrasi Parlementer

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Ilustrasi kehidupan masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Pada masa Demokrasi Parlementer, kehidupan masyarakat Indonesia mengalami banyak perubahan.

Perubahan itu mencakup kehidupan sosial, pendidikan, hingga kesenian. Berikut uraian singkatnya:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehidupan sosial

Kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa Demokrasi Parlementer banyak dipengaruhi oleh gejolak politik serta permasalahan ekonomi.

Gejolak politik menyebabkan munculnya gangguan keamanan di berbagai tempat.

Upaya perbaikan ekonomi yang tidak berjalan lancar, menyebabkan meningkatnya angka kemiskinan juga pengangguran.

Pendidikan

Pada 1950, diadakan pengalihan masalah pendidikan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS (Republik Indonesia Serikat).

Baca juga: Penyebab Kegagalan Demokrasi Parlementer

Kemudian, disusunlah suatu konsepsi pendidikan yang dititikberatkan pada spesialisasi.

Sebab menurut Menteri Pendidikan saat itu, bangsa Indonesia sangat tertinggal dalam pengetahuan teknik yang sangat dibutuhkan di dunia modern.

Menurut garis besar konsepsi tersebut, pendidikan umum dan teknik dilaksanakan dengan perbandingan 3 banding 1. Maksudnya, tiap ada tiga sekolah umum, ada satu sekolah teknik.

Tiap lulusan sekolah dasar diperbolehkan melanjutkan ke sekolah teknik menengah (3 tahun), kemudian ke sekolah teknik atas (3 tahun).

Setelah lulus sekolah teknik menengah dan atas, siswa diharapkan dapat mengerjakan suatu bidang tertentu.

Selain itu, karena Indonesia merupakan negara kepulauan, di beberapa kota, seperti Surabaya, Makassar, Ambon, Manado, Padang, dan Palembang dibentuk Akademi Pelayaran, Akademi Oseanografi, dan Akademi Riset Laut.

Baca juga: Politik Luar Negeri Indonesia masa Demokrasi Parlementer

Tenaga pengajarnya didatangkan dari luar negeri, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Perancis.

Pada masa Demokrasi Parlementer, didirikan beberapa universitas baru di antaranya:

Kesenian

Dalam bidang kesenian, muncul berbagai organisasi yang berhubungan dengan seni lukis, seperti organisasi Pelukis Indonesia (PI) dan Gabungan Pelukis Indonesia (GPI).

Selain itu, berdiri pula Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) di Yogyakarta.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi