KOMPAS.com - Dataran tinggi menjadi salah satu bentuk kenampakan alam yang bisa dijumpai di Indonesia atau negara lain.
Kenampakan alam ini memiliki ciri-ciri yang membedakannya dengan pantai, sungai, serta dataran rendah lainnya.
Menurut Angga Agus Kariyawan dalam buku Ensiklopedia Penggalang (2015), dataran tinggi adalah daratan yang memiliki ketinggian ratusan hingga ribuan meter di atas permukaan laut.
Bisa juga diartikan bahwa dataran tinggi adalah daerah yang memiliki ketinggian minimal 500 meter hingga ribuan meter.
Ciri dataran tinggi
Dikutip dari buku Pembangunan Kota Hijau (2021) oleh Chafid Fandeli dan Muhamad, ciri utama dataran tinggi, yakni berudara sejuk.
Karena banyaknya pepohonan dan lingkungan yang masih asri, di mana wilayah ini masih minim polusi udara.
Baca juga: Perbedaan Pegunungan dan Dataran Tinggi
Ciri-ciri dataran tinggi adalah memiliki tekstur tanah yang subur, dan mempunyai banyak vegetasi (tumbuhan) yang mampu menyimpan banyak air.
Tanah di dataran tinggi cenderung subur karena aktivitas gunung berapi. Saat erupsi gunung, abu vulkanik yang disebarkan mampu menyuburkan tanaman dan tanah di dataran tinggi.
Dilansir dari situs Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Buleleng, tanaman yang cocok ditanam di dataran tinggi adalah wortel, bunci, kapri, kentang, selada, teh, kopi, dan brokoli.
Seluruh tanaman tersebut bisa ditanam dan tumbuh subur di dataran tinggi, karena karakteristiknya yang sesuai dengan lingkungan sekitar.
Ciri-ciri dataran tinggi lainnya, yaitu area pertaniannya dibuat persawahan atau terasering, serta kegiatan ekonominya cenderung ke pariwisata dan perkebunan.
Kesimpulannya, ciri-ciri dataran tinggi adalah:
- Udaranya sejuk
- Tekstur tanahnya subur
- Memiliki banyak vegetasi yang mampu menyimpan banyak air
- Tanah dataran tinggi cenderung subur
- Area pertaniannya dibuat terasering
- Kegiatan ekonominya mengarah pada pariwisata serta perkebunan.