KOMPAS.com - Manusia memiliki keistimewaan untuk dapat berpikir. Setidaknya, manusia berpikir tentang dirinya sendiri, orang lain, lingkungan masyarakat, dan alam semesta.
Dilansir dari buku Bimbingan dan Penyuluhan Anti Korupsi: Dari Berpikir Kritis Terhadap Korupsi hingga Studi Kasus (2021) oleh Aep Kusnawan menyebutkan, berpikir merupakan sebuah aktivitas yang selalu dilakukan manusia, bahkan ketika sedang tertidur.
Pengertian berpikir kritis menurut ahli
Beberapa pengertian berpikir kritis menurut ahli, sebagai berikut:
- Kurfiss (1988)
Berpikir kritis adalah sebuah pengkajian dengan tujuan mengkaji sebuah situasi, fenomena, pertanyaan, atau masalah untuk mendapatkan sebuah hipotesis atau kesimpulan yang mengintegrasikan semua informasi yang ada sehingga dapat dijustifikasi dengan yakin.
- Purwanto (2007)
Berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan terarah kepada suatu tujuan. Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman atau pengertian yang dikehendakinya.
Baca juga: Tujuan dan Fungsi Teks Tanggapan Kritis
- Wijaya C (2010)
Berpikir kritis adalah kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji, dan mengembangkannya ke arah lebih sempurna.
- Jensen (2011)
Berpikir kritis berarti proses mental yang efektif dan handal, digunakan dalam mengejar pengetahuan yang relevan dan benar tentang dunia.
- Surya (2011)
Berpikir kritis yaitu kegiatan aktif, gigih, dan pertimbangan yang cermat mengenai sebuah keyakinan atau bentuk pengetahuan apapun yang diterima dipandang dari berbagai sudut alasan yang mendukung dan menyimpulkan.
Dari pengertian para ahli di atas, maka disimpulkan bahwa pengertian berpikir kritis adalah kemampuan seseorang dalam menganalisis permasalahan serta ide atau gagasan, ke arah yang lebih spesifik untuk mencari solusi sesuai nalar dan pengetahuan yang dimiliki.
Baca juga: Jenis Teks Tanggapan Kritis
Lalu, apa yang bukan dibicarakan dalam definisi berpikir kritis? Hal yang bukan dibicarakan dalam definisi berpikir kritis yaitu membuat gagasan yang orisinal.
Sikap kritis dimaknai sebagai kemampuan berpikir obyektif. Hal ini berarti seseorang dapat melihat sisi positif dan negatif suatu masalah secara seimbang, sebelum membuat suatu keputusan.
Karakteristik berpikir kritis
Berpikir kritis bukan sekedar berpikir logis, melainkan harus memiliki keyakinan dalam nilai-nilai, dasar pemikiran dan percaya sebelum didapatkan alasan yang logis.
Disadur dari buku Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar (2011) oleh Hendra Surya, berikut karakteristik berpikir kritis, yaitu:
- Watak
Seseorang dengan keterampilan berpikir kritis memiliki sikap skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika ada pendapat yang dianggapnya baik.
Baca juga: Konsep Berpikir Kronologis dan Ciri-cirinya
- Kriteria
Berpikir kritis harus memiliki kriteria atau patokan. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari beberapa sumber, namun akan memiliki kriteria yang berbeda.
Jika seseorang menerapkan standarisasi maka harus berdasarkan relevansi, keakuratan fakta, berlandasan sumber kredibel, dan pertumbangan yang matang.
- Argumen
Argumen menjadi pernyataan yang dilandasi dengan data dan fakta. Keterampilan berpikir kritis meliputi kegiatan pengenalan, penilaian, dan menyusun argumen.
- Pertimbangan atau pemikiran
Kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa premis. Prosesnya meliputi kegiatan menguji hubungan antara beberapa pernyataan atau data.
- Sudut pandang
Cara memandang untuk menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir kritis akan memandang fenomena dari berbagai sudut pandang yang berbeda.
- Prosedur penerapan kriteria
Prosedur berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Prosedur akan meliputi merumuskan permasalahan, menentukan keputusan yang diambil dan mengidentifikasi perkiraan-perkiraan.
Baca juga: Kesesatan Berpikir: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghindarinya
Manfaat berpikir kritis
Dikutip dari buku Berpikir Kritis: Kecakapan Hidup di Era Digital (2019) oleh Kasdin Sihotang, berikut beberapa manfaat berpikir kritis di berbagai bidang, yaitu:
Bidang akademis | Bidang dunia kerja | Kehidupan masyarakat |
Menunjukkan kreativitas | Mampu mengatasi masalah | Meningkatkan kualitas keputusan |
Meningkatkan kemampuan berargumentasi | Berpikir kreatif dan menganalisa dengan cepat | Menjadi filter bagi budaya lain |
Melakukan evaluasi atas ide dan teori | Mengomunikasikan gagasan dengan jelas dan tepat | Meningkatkan kualitas demokrasi |
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.