Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Suku Asmat adalah salah satu suku yang tinggal di pulau Papua. Terdapat pembagian dalam suku Asmat, yaitu masyarakat yang tinggal di pesisir pantai dan pedalaman.
Ciri khas Suku Asmat dapat dilihat dari kemampuannya membuat ukiran dari kayu dan cara berpakainnya.
Suku Asmat memiliki keyakinan bahwa asal-usul mereka dari keturunan Dewa Fumeripits. Dewa tersebut diperkirakan berada di seberang laut dan berada di belakang ufuk yang menjadi tempat matahari terbenam.
Baca juga: Papua Nugini: Keadaan Alam, Iklim, Penduduk, dan Perekonomiannya
Berikut beberapa kebudayaan Suku Asmat, di antaranya:
Tradisi Suku Asmat
Beberapa tradisi Suku Asmat, yaitu:
- Upacara pembuatan rumah bujang
Dalam membuat rumah, Suku Asmat memiliki dua tipe rumah, yaitu rumah bujang dan rumah keluarga.
Rumah bujang memiliki peran penting bagi masyarakat. Rumah bujang dinamakan sesuai dengan nama marga pemiliknya. Fungsi rumah bujang adalah sebagai pusat kegiatan yang bersifat religius.
Selain itu, rumah ini berfungsi sebagai tempat merencanakan penyerangan yang akan dilakukan. Pada waktu akan dilakukan pembuatan rumah bujang diselenggarakan upacara yang dihadiri oleh keluarga dan kerabat.
Proses pembuatan rumah bujang ini dapat dilakukan oleh beberapa orang. Dalam pendirian rumah bujang tersebut dilakukan upacara dengan tari-tarian dan penabuhan tifa.
- Pesta bakar batu
Pesta bakar batu adalah tradisi unik yang dimiliki oleh Suku Asmat yang tinggal di Papua. Pesta bakar batu merupakan sebuah ritual masyarakat Suku Asmat di Papua sebagai bentuk upacara rasa syukur atas nikmat yang melimpah.
Acara ini juga dilakukan pada acara penyambutan tamu agung, pernikahan, dan sebagai upacara kematian.
Selain itu, acara pesta bakar batu dilakukan sebagai bukti perdamaian setelah terjadi perang. Dalam pesta bakar batu, masyarakat Suku Asmat mengolah makanannya menggunakan metode bakar batu.
Pesta bakar batu berfungsi sebagai media untuk berkumpul bagi warga. Dengan adanya acara pesta bakar batu tersebut akan terbentuk solidaritas dan kebersamaan di antara warga Papua. Pesta ini juga memiliki makna sebagai bentuk saling memaafkan antarwarga.
Baca juga: 5 Provinsi di Pulau Papua
Sistem kepercayaan Suku Asmat
Sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat Suku Asmat umumnya beragama Katolik, selain itu Kristen Protestan dan Kepercayaan Animisme. Kepercayaan animisme adalah suatu ajaran yang melakukan penyembahan terhadap roh nenek moyang.
Suku Asmat mengakui bahwa dirinya sebagai anak dari dewa. Berdasarkan kepercayaan yang ada pada Suku Asmat bahwa dulu sudah berdiam Dewa yang terdapat di teluk Flaminggo bernama Dewa Fumuripitis.
Sistem kekerabatan Suku Asmat
Sistem kekerabatan yang ada dalam masyarakat Suku Asmat bersifat monogami. Maksudnya pernikahan yang ada di masyarakat tersebut satu pasang suami dan istri. Akan tetapi, terdapat pernikahan yang ada di masyarakat Papua yang melakukan poligami.
Laki-laki dan perempuan dalam masyarakat Suku Asmat memiliki peranan yang berbeda. Laki-laki bertugas untuk menebang pohon sagu dan membelah batangnya. Adapun tugas yang lain seperti menumbuk dan mengolah sagu dilakukan oleh para perempuan.
Baca juga: Bentang Alam Perairan di Papua
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.