Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal David Ricardo, Penggagas Teori Keunggulan Komparatif

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
David Ricardo, Penggagas Teori Keunggulan Komparatif
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Rina Kastori, Guru SMPN 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - David Ricardo lahir pada 18 April 1772, dan meninggal pada 11 September 1823, ketika berumur 51 tahun.

Ricardo dalah pakar ekonomi politik Inggris. Ia merupakan salah seorang pemikir ekonomi klasik yang paling berpengaruh, seperti Adam Smith dan Thomas Malthus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karier David Ricardo

Ricardo memulai karier profesionalnya sebagai seorang pialang dan spekulan pasar keuangan.

Ia berhasil mengumpulkan kekayaan pribadi cukup besar yang ebagian bersumber dari spekulasi pasar keuangan.

Setelah pensiun, beliau memperoleh kursi di Parlemen Britania Raya. Ia menempati kursi parlemen itu selama empat tahun sebelum kematiannya.

Penggagas teori keunggulan komparatif

Konsep Ricardo yang sangat berpengaruh dalam ekonomi klasik adalah teorinya mengenai kelebihan komparatif dan teori nilai.

Baca juga: Teori Keunggulan Komparatif

Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan David Ricardo.

Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara.

Ia berpendapat bahwa keunggulan ini akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya lebih murah daripada negara lain.

Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi serta timah.

Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dengan biaya murah. Meski begitu, Indonesia tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah.

Sebaliknya, Malaysia mampu memproduksi timah secara efisien dengan biaya yang murah. Namun, tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah.

Baca juga: Masalah Pokok Ekonomi berdasarkan Teori Klasik dan Modern

Dengan demikian, Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi, dan Malaysia unggul dalam produksi timah.

Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.

Dalam teori keunggulan komparatif, suatu bangsa dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya, jika negara tersebut melakukan spesialisasi produksi.

Artinya negara harus spesifik memproduksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas juga efisiensi tinggi.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi