Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Interaksi Sosial Akomodatif: Pengertian dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Interaksi sosial akomodatif ditujukan untuk meredakan pertentangan di antara individu atau kelompok.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Interaksi sosial akomodatif merupakan satu dari beberapa jenis interaksi sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

Selain akomodatif, ada pula interaksi sosial asosiatif dan disosiatif. Interaksi sosial asosiatif mengarah pada persatuan dan kerja sama.

Sedangkan interaksi sosial disosiatif merupakan interaksi sosial yang menjurus pada perpecahan serta hilangnya solidaritas.

Lalu, apa itu interaksi sosial akomodatif?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian interaksi sosial akomodatif

Menurut Sriyana dalam buku Antropologi Sosial Budaya (2020), akomodasi adalah proses sosial untuk meredakan pertentangan atau perselisihan.

Baca juga: Interaksi Sosial Asosiatif: Pengertian dan Contohnya

Tujuan utama akomodasi, yakni mencapai kestabilan atau kelangsungan hubungan yang baik di antara sesama individu maupun kelompok.

Dikutip dari buku Perubahan Sosial Budaya (2020) oleh Sriyana, akomodasi merupakan aspek interaksi sosial yang diikuti konflik.

Para sosiolog menggunakan istilah akomodasi untuk menjelaskan proses adaptasi di antara individu atau kelompok yang saling bertentangan.

Dalam kehidupan sosial, akomodasi sering dipandang sebagai hasil interaksi sosial. Namun juga sering dianggap sebagai proses interaksi sosial itu sendiri.

Dilansir dari buku Sosiologi Pedesaan (2020) karangan Sriyana, sebagai hasil interaksi sosial, akomodasi melahirkan keseimbangan baru di antara pihak yang bertikai.

Guna melahirkan keseimbangan itu, dibentuklah sejumlah perjanjian atau kerja sama yang sifatnya sementara.

Baca juga: Pengaruh Interaksi Sosial Dengan Berbagai Lembaga

Contoh interaksi sosial akomodatif

Berikut beberapa contoh interaksi sosial akomodatif:

  1. Penyelesaian sengketa lahan antara masyarakat dengan pihak terkait
  2. Adanya mediator (pihak ketiga dalam mediasi) untuk menyelesaikan masalah hak cipta logo milik sebuah perusahaan
  3. Munculnya toleransi dengan menghormati kepercayaan dan agama tiap manusia
  4. Perjanjian di antara investor mengenai sistem bagi hasil
  5. Penyelesaian masalah lewat jalur pengadilan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi