KOMPAS.com – Ekosistem dapat rusak dan terganggu keseimbangannya karena berbagai hal. Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem?
Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem secara umum terbagi menjadi dua, yaitu faktor alam dan faktor manusia.
Faktor alam
Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem adalah faktor alam. Faktor alam yang merusak ekosistem terjadi secara alami dan biasanya berupa bencana alam.
Contoh faktor alam yang menyebabkan kerusakan ekosistem adalah banjir dan longsor, badai, letusan gunung berapi, dan gempa bumi. Berikut penjelasannya:
Baca juga: Dampak Tanah Longsor bagi Lingkungan dan Masyarakat
- Banjir dan longsor
Banjir dan longsor adalah faktor alam yang dapat merusak ekosistem. Banjir dan longsor dapat merusak permukaan tanah, menyebabkan kematian hewan dan berbagai jenis tumbuhan.
Adapun, ekosistem yang telah mengalami banjir dan longsor sulit untuk dipulihkan.
- Badai
Dilansir dari Sciencing, badai membawa kekuatan besar seperti angin kencang, gelombang badai, dan juga hujan deras yang merusak ekosistem.
Badai yang terjadi di daerah pesisir biasanya membawa air asin dalam jumlah besar dan menumpahkannya ke daratan. Hal tersebut turut memperparah kerusakan ekosistem.
Baca juga: Mengapa di Indonesia Tidak Terjadi Badai?
- Letusan gunung berapi
Gunung meletus juga merupakan contoh faktor alam yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.
Dilansir dari Volcano World, letusan gunung berapi mengeluarkan lahar dan aliran piroklastik yang dapat membunuh hewan dan tumbuhan, meningkatkan kesaman tanah dan perairan, merusak lanskap, hingga mengganggu migrasi hewan.
- Gempa bumi
Gempa bumi adalah faktor alam yang dapat merusak ekosistem. Gempa bumi dapat menyebabkan pergeseran muka tanah, runtuhnya tanah, longsor, dan tsunami yang menyebabkan kerusakan ekosistem dalam skala lebih besar lagi.
Baca juga: Bisakah Kita Berselancar di Atas Tsunami?
Faktor manusia
Selain faktor alam, manusia juga dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem.
Faktor manusia yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem adalah penggundulan hutan, pemburuan liar, eksploitasi berlebihan, dan membuang sampah serta limbah sembarangan. Dengan penjelasan:
- Penggundulan hutan
Faktor manusia yang menyebabkan kerusakan ekosistem adalah penggundulan hutan.
Dilansir dari Food and Agriculture Organization, sekitar sepuluh juta hektar hutan ditebang setiap tahunnya.
Penebangan hutan tersebut jelas-jelas merusak bahkan menghilangkan ekosistem. Adapun, penebangan hutan biasanya dilakukan untuk pembukaan lahan baru bagi kebutuhan manusia.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Pohon di Hutan Semakin Berkurang?
- Pemburuan liar
Pemburuan liar dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Di mana pemburuan menargetkan satu jenis hewan dan membuat ekosistem tidak seimbang dan perlahan rusak.
- Eksploitasi berlebihan
Faktor manusia yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem selanjutnya adalah ekploitasi sumber daya alam secara berlebihan.
Di mana sumber daya alam yang dieksploitasi tidak dapat memulihkan diri dan mengalami kerusakan dalam proses eksploitasinya oleh manusia.
Sebagai contoh adalah tambah logam dan mineral yang merusak ekosistem di sekitarnya dan menjadikannya zona mati yang tidak lagi dihutin oleh hewan maupun tumbuhan.
Baca juga: Ciri-ciri Ekosistem yang Stabil
- Membuang sampah serta limbah sembarangan
Membuang sampah serta limbah sembarangan menyebabkan polusi yang dapat merusak ekosistem.
Sampah yang dibuang sembarangan dapat menghambat pertumbuhan tanaman di tanah, mencemarinya, dan juga membunuh hewan yang ada di sekitarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.