Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor yang Dapat Menyebabkan Kerusakan Ekosistem

Baca di App
Lihat Foto
fs.usda.gov
Ekosistem yang rusak karena penggundulan hutan.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Ekosistem dapat rusak dan terganggu keseimbangannya karena berbagai hal. Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem?

Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem secara umum terbagi menjadi dua, yaitu faktor alam dan faktor manusia.

Faktor alam

Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem adalah faktor alam. Faktor alam yang merusak ekosistem terjadi secara alami dan biasanya berupa bencana alam.

Contoh faktor alam yang menyebabkan kerusakan ekosistem adalah banjir dan longsor, badai, letusan gunung berapi, dan gempa bumi. Berikut penjelasannya: 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Dampak Tanah Longsor bagi Lingkungan dan Masyarakat

Banjir dan longsor adalah faktor alam yang dapat merusak ekosistem. Banjir dan longsor dapat merusak permukaan tanah, menyebabkan kematian hewan dan berbagai jenis tumbuhan.

Adapun, ekosistem yang telah mengalami banjir dan longsor sulit untuk dipulihkan.

Dilansir dari Sciencing, badai membawa kekuatan besar seperti angin kencang, gelombang badai, dan juga hujan deras yang merusak ekosistem.

Badai yang terjadi di daerah pesisir biasanya membawa air asin dalam jumlah besar dan menumpahkannya ke daratan. Hal tersebut turut memperparah kerusakan ekosistem.

Baca juga: Mengapa di Indonesia Tidak Terjadi Badai?

Gunung meletus juga merupakan contoh faktor alam yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.

Dilansir dari Volcano World, letusan gunung berapi mengeluarkan lahar dan aliran piroklastik yang dapat membunuh hewan dan tumbuhan, meningkatkan kesaman tanah dan perairan, merusak lanskap, hingga mengganggu migrasi hewan.

Gempa bumi adalah faktor alam yang dapat merusak ekosistem. Gempa bumi dapat menyebabkan pergeseran muka tanah, runtuhnya tanah, longsor, dan tsunami yang menyebabkan kerusakan ekosistem dalam skala lebih besar lagi.

Baca juga: Bisakah Kita Berselancar di Atas Tsunami?

Faktor manusia

Selain faktor alam, manusia juga dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem.

Faktor manusia yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem adalah penggundulan hutan, pemburuan liar, eksploitasi berlebihan, dan membuang sampah serta limbah sembarangan. Dengan penjelasan: 

Faktor manusia yang menyebabkan kerusakan ekosistem adalah penggundulan hutan.

Dilansir dari Food and Agriculture Organization, sekitar sepuluh juta hektar hutan ditebang setiap tahunnya.

Penebangan hutan tersebut jelas-jelas merusak bahkan menghilangkan ekosistem. Adapun, penebangan hutan biasanya dilakukan untuk pembukaan lahan baru bagi kebutuhan manusia.

Baca juga: Apa yang Terjadi jika Pohon di Hutan Semakin Berkurang?

  • Pemburuan liar

Pemburuan liar dapat menyebabkan kerusakan ekosistem. Di mana pemburuan menargetkan satu jenis hewan dan membuat ekosistem tidak seimbang dan perlahan rusak.

  • Eksploitasi berlebihan

Faktor manusia yang dapat menyebabkan kerusakan ekosistem selanjutnya adalah ekploitasi sumber daya alam secara berlebihan.

Di mana sumber daya alam yang dieksploitasi tidak dapat memulihkan diri dan mengalami kerusakan dalam proses eksploitasinya oleh manusia.

Sebagai contoh adalah tambah logam dan mineral yang merusak ekosistem di sekitarnya dan menjadikannya zona mati yang tidak lagi dihutin oleh hewan maupun tumbuhan.

Baca juga: Ciri-ciri Ekosistem yang Stabil

  • Membuang sampah serta limbah sembarangan

Membuang sampah serta limbah sembarangan menyebabkan polusi yang dapat merusak ekosistem.

Sampah yang dibuang sembarangan dapat menghambat pertumbuhan tanaman di tanah, mencemarinya, dan juga membunuh hewan yang ada di sekitarnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi