Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis Kalimat Ambigu dan Faktor Penyebab Terjadinya Ambiguitas

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Ilustrasi jenis kalimat ambigu dan faktor penyebab terjadinya ambiguitas.
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Ambigu berarti sebagai sebuah kata yang mempunyai makna lebih dari satu. Hal ini menyebabkan ketidakjelasan, keraguan, atau kekaburan dalam interpretasinya.

Kata ambigu dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang bermakna ganda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketidakjelasan ini menimbulkan kesalahan, terutama ketika seseorang ingin menginterpretasikan suatu kalimat atau kata dari sebuah tulisan atau ucapan.

Jenis kalimat ambigu

Berikut beberapa jenis kalimat ambigu:

Diambil dari istilah fonetik, yakni ilmu yang mempelajari bunyi. Manusia akan mengeluarkan semacam bunyi atau suara saat sedang berkomunikasi.

Bunyi ini merupakan media komunikasi antarsesama manusia, sehingga perbedaan bunyi dapat menyebabkan kesalahpahaman.

Ambigu ini hanya berlaku dalam bentuk percakapan lisan, di mana seseorang salah menangkap maksud atau makna ucapan dari lawan bicaranya.

Baca juga: Kalimat Ambigu: Definisi, Jenis, Ciri-Ciri, Faktor, dan Contoh Kalimat

Bisa disebabkan oleh ketidakjelasan pengucapan orang, atau kesamaan dalam pengucapan sehingga menimbulkan ambiguitas.

Contoh:

Kata digoreng memiliki dua makna, yakni memasak makanan, atau membahas topik secara terus-menerus.

Kata dibungkus memiliki dua makna, yakni menutup sesuatu dengan semacam penutup, atau sesuatu yang sudah dirampungkan.

Kata gondok di sini bisa memiliki dua makna, yakni penyakit kelenjar tiroid, atau perasaan kesal terhadap seseorang.

Leksikal atau leksikologi merupakan ilmu yang mempelajari terkait makna kata dari bahasa tertentu.

Hal ini dilakukan karena dalam tiap bahasa, ada sejumlah kata yang memiliki kemiripan dari pengucapan atau penulisannya, namun maknanya berbeda.

Baca juga: Kalimat Fakta: Ciri-ciri, Jenis, dan Contohnya

Karena kesamaan penulisan atau pengucapan ini, kadang seseorang bisa salah paham. Kesalahpahaman ini disebut juga ambigu leksikal.

Ini dapat terjadi ketika seseorang memahami sebuah definisi kata dengan kata lainnya yang memiliki kesamaan penulisan atau pengucapan.

Contoh:

    • Hijau
      • “Daun tersebut berwarna hijau”. (berwarna hijau)
      • “Adik tingkat masih hijau soal dunia kampus”. (masih sedikit atau baru).
    • Buram
      • “Orang di foto ini terlihat buram”. (ketidakjelasan hasil foto)
      • “Masa depanku masih buram". (ketidaktahuan terkait masa depan).
    • Batu
      • “Kapak tersebut terbuat dari batu”. (batu adalah bahan dasar pembuatan kapak)
      • "Ia memang agak batu soal jam istirahatnya”. (sifat keras kepala).
  • Ambigu gramatikal

Gramatikal adalah struktur dan tata bahasa yang bertujuan mengatur penggunaan kata dan kalimat.

Baca juga: Kalimat Perintah: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Contoh Kalimatnya

 

Tiap bahasa memiliki gramatikalnya sendiri, sehingga struktur kalimat dan penggunaan kata bisa berbeda antarbahasa.

Perubahan struktur kalimat dan kata bisa menyebabkan pergantian makna. Inilah yang menimbulkan ambigu gramatikal.

Terjadi ketika ada penggantian struktur kalimat dan penggunaan kata, baik sengaja maupun tidak. Contoh:

    • Memasuki senja
      • “Sebentar lagi kita akan segera memasuki senja”. (masuk waktu senja)
      • “Karier pemain bola ini sudah memasuki senja”. (sudah mau berakhir atau selesai).
    • Tarik ulur
      • “Terjadi tarik ulur antara pemancing dengan ikan tangkapannya”. (perjuangan pemancing untuk mendapat ikannya)
      • “Pria ini melakukan tarik ulur terhadap perempuan yang ia sukai”. (memberi sinyal rancu).

Baca juga: Ciri-ciri Kalimat Pujian dan Contohnya

Faktor penyebab terjadinya ambiguitas

Kalimat ambigu tidak akan terbentuk, jika seseorang teliti dalam membentuk kalimat serta mau mempelajari suatu bahasa dengan baik.

Setidaknya, ada 3 faktor yang menyebabkan terbentuknya kalimat ambigu, yaitu:

  • Faktor morfologi

Dalam kasus ini, kalimat ambigu terbentuk karena ada kata yang pembentukannya kurang baik, sehingga menyebabkan kesalahpahaman

Contoh: “Cokelat buatan ibu tertelan anjing”.

Dalam kalimat di atas, orang mengira bahwa anjing tersebut memang sengaja menelan cokelat, atau anjing tersebut tidak sengaja menelan cokelat.

  • Faktor sintaksis

Kalimat ambigu dapat disebabkan karena adanya kesalahan dalam susunan kata, sehingga membuat suatu kalimatnya memiliki makna lain.

Contoh: “Nenek memandang langit biru,” dan “Baju berwarna biru langit“.

Baca juga: Kalimat Majemuk Setara: Jenis dan Contoh Kalimatnya

  • Faktor struktural

Faktor ini berkaitan dengan gramatikal dan susunan kata.

Perbedaan dalam meletakkan tanda baca, atau penggunaan awalan dan akhiran yang berbeda, bisa menyebabkan perubahan makna.

Contoh: “Ibu, ayah sedang pergi ke luar kota,” dan “Ibu! Ayah sedang pergi ke luar kota?”

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi