Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Akan Terjadi Jika Air Tidak Dapat Menguap dan Membentuk Awan?

Baca di App
Lihat Foto
noaa.gov
Awan menghasilkan hujan dalam siklus air.
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Awan terbentuk dari penguapan air di permukaan bumi. Apa yang akan terjadi jika seluruh air yang ada di permukaan Bumi tidak dapat menguap dan membentuk awan?

Untuk mengetahui jawabannya, berikut penjelasan apa yang terjadi jika seluruh air yang ada di permukaan bumi tidak dapat menguap dan membentuk awan, beserta dampaknya terhadap kehidupan manusia!

Tidak adanya hujan dan salju

Awan memegang peranan penting dalam siklus air. Air permukaan bumi yang menguap dan membentuk awan mengawali siklus tersebut.

Uap air yang menumpuk dalam awan kemudian akan menghasilkan hujan dan juga salju. Tanpa adanya awan, hujan tidak dapat terbentuk.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Siklus Hidrologi: Jenis dan Komponen Pembentuknya

Krisis air dan kekeringan

Tidak adanya awan di bumi membawa dampak yang sangat besar bagi kehidupan. Tanpa adanya awan dan hujan, siklus air berhenti. Artinya, bumi tidak lagi memperbaharui pasokan air bersihnya.

Melalui pembentukan awan dan hujan, air kotor di permukaan bumi juga air laut diubah menjadi air bersih yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan.

Tanpa adanya awan dan hujan, bumi akan kekurangan air bersih dan yang tersisa hanya air kotor juga air laut yang asin.

Krisis air tersebut akan makin parah dan berakhir pada kekeringan. Sehingga dapat mengancam kelangsungan kehidupan di bumi.

Baca juga: Penyebab Bencana Kekeringan

Terjadinya pemanasan global

Jika seluruh air yang ada di permukaan bumi tidak dapat menguap dan membentuk awan, pemanasan global dapat terjadi.

Awan dapat memantulkan panas sinar matahari ke luar angkasa, mengatur jumlah energi panas yang sampai ke bumi.

Dilansir dari American Association for the Advancement of Science, lebih sedikit awan di bumi dapat menaikkan suhu bumi sebesar 8°C. Artinya, tanpa adanya awan dapat menyebabkan pemanasan global.

Baca juga: Perbedaan Awan dan Kabut

Bumi menjadi jauh lebih dingin saat malam

Tanpa adanya awan di langit, bumi akan menjadi jauh lebih dingin saat malam hari.

Dilansir dari NASA Climate Kids, awan yang tinggi dan tipis dapat menjebak panas matahari. Sehingga, dapat menghangatkan permukaan bumi dan menjaga agar kita tidak kedinginan terutama saat malam hari.

Sulit mendeteksi cuaca

Dilansir dari International Satellite Cloud Climatology Project, awan selalu menjadi tanda cuaca yang akan datang.

Para peneliti mempelajari awan untuk meprekirakan cuaca yang akan datang seperti hujan, badai, hingga tornado.

Tanpa adanya pembentukan awan, para peneliti akan sulit mendeteksi cuaca.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi