Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Alur Mundur Pada Karya Sastra, Kelebihan, Kekurangan, dan Contohnya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi ciri-ciri alur mundur pada karya sastra
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Dalam karya sastra, alur alias plot menjadi titik tumpu dari jalannya cerita yang hendak disampaikan oleh sang penulis. Itulah mengapa, alur seolah memegang kendali akan bagus tidaknya suatu karya sastra, selain memenuhi fungsi didaktisnya kepada pembaca. 

Alur mundur adalah plot cerita yang ditulis oleh penulis dengan menggunakan akhir cerita (ending) sebagai pembukanya, kemudian diceritakan secara berurutan sampai bagian yang ada di masa kini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alur mundur disebut juga dengan alur flashback yang mana mengajak pembaca untuk mengetahui akhir ceritanya terlebih dahulu. Singkatnya, alur mundur menceritakan masa lalu terlebih dahulu, barulah masa sekarang.

Tahapan alur mundur ini dapat berupa: klimaks – antiklimaks – akhir – konflik cerita – awal cerita. Dalam alur mundur atau alur flashback ini, menitikberatkan pada sorot-balik peristiwa-peristiwa ke tahap sebelumnya dengan beberapa cara, yakni:

Baca juga: Ragam Alur Cerita Fantasi

Ciri-ciri alur mundur

Beberapa ciri-cir alur mundur, sebagai berikut:

Dalam sebuah karya sastra yang menggunakan alur mundur, nantinya di bagian awal akan berisi konflik atau penyelesaian dari keseluruhan cerita. Seiring berlalu, barulah masuk ke tahapan awal terjadinya konflik.

Sebuah karya sastra yang menggunakan alur mundur, biasanya akan diawali dengan keterangan latar waktu di masa lampau. Tak jarang, terdapat pula tulisan keterangan tahunnya secara mendetail supaya pembaca tidak bingung.

Penggunaan alur mundur dalam sebuah karya sastra memang sangat memperhatikan adanya transisi waktu antara tahap konflik menuju penyelesaian masalah hingga menuju latar belakang masalah.

Transisi waktu ini harus kronologis, tidak “meloncat” secara sembarangan supaya mudah dipahami pembaca.

Baca juga: Pengertian Alur Cerita dan Tahapannya

Sebuah karya sastra yang mengandalkan alur mundur tentu saja harus memiliki konflik yang kuat. Hal tersebut dilakukan supaya pembaca juga akan semakin tertarik dan penasaran akan cerita tahap selanjutnya.

Jika konflik biasa saja atau tidak kuat, maka pembaca akan cenderung bosan dan enggan melanjutkan ceritanya.

Sebenarnya, dalam hal ini tidak berarti para penulis pemula tidak memahami format penulisan alur mundur.

Namun umumnya, memang alur mundur ini digunakan oleh para penulis senior yang sudah memahami bagaimana penulisan alur yang benar, terutama alur mundur yang membutuhkan transisi waktu yang kronologis.

Kelebihan dan kekurangan alur mundur

Berikut kelebihan dan kekurangan alur mundur, yaitu:

Kelebihan Kekurangan

Baca juga: Alur Cerita: Tahapan dan Jenisnya

Contoh karya sastra

Ada lumayan banyak karya sastra yang ceritanya menggunakan alur mundur, di antaranya:

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi