Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Makepung, Balapan Kerbau Tradisi Bali

Baca di App
Lihat Foto
BARRY KUSUMA
Sang joki memecut kerbau dengan sebuah tongkat selama berpacu di atas lintasan selebar 2 meter dalam atraksi Makepung di Kabupaten Jembrana, Bali.
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Jika Madura punya Kerapan Sapi, maka Bali punya tradisi Makepung, yaitu balapan kerbau. Makepung adalah lomba pacu kerbau yang telah lama melekat pada masyarakat Bali khususnya di kabupaten Jembrana.

Sejarah asal mula Makepung

Makepung artinya berkejar-kejaran. Tradisi ini awalnya hanyalah permainan para petani yang dilakukan saat musim panen. Ketika pedati masih kosong saat berangkat, maka pasangan kerbau yang menariknya kadang berlari karena ringan. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan diwarnai gelak tawa, para petani ini berlomba memacu pedati mereka hingga ke tempat tujuan.

Kegembiraan inilah yang kemudian menginspirasi para petani untuk menyelenggarakan lomba rutin balap kerbau. Makin lama, kegiatan itu pun berkembang dan makin diminati banyak kalangan.

Baca juga: Mengenal Upacara Jatakarma Samskara, Bali 

Sekarang ini, Makepung tidak hanya diikuti oleh kalangan petani saja. Dalam sebuah perlombaan besar, seperti Gubernur Cup, peserta Makepung yang hadir bisa mencapai lebih dari 300 pasang kerbau. 

Kerbau peserta Makepung didandani dengan berbagai macam hiasan berupa mahkota di kepala dan bendera hijau atau merah di masing-masing cikar (kereta).

Suasana pun menjadi sangat meriah dengan hadirnya para pemusik jegog (gamelan khas Bali yang terbuat dari bambu).

Aturan Makepung

Berbeda dengan karapan sapi Madura, Makepung mempunyai aturan yang sedikit unik. Umumnya, siapa yang bisa mencapai garis finish paling dulu dialah pemenangnya. Tetapi penentuan pemenang berbeda pada lomba Makepung.

Sebelum meninggalkan garis start, jarak antara kedua pasangan ditentukan sebagai patokan, biasanya 10 meter. Apabila peserta yang di belakang bisa mengejar dan memperpendek jarak sebelumnya, meskipun tanpa mendahului, maka yang di belakang ini dinyatakan menang. 

Sebaliknya apabila yang di depan bisa memperpanjang jarak sebelumnya dan jauh meninggalkan lawannya, maka dialah yang dinyatakan menang. Apabila jarak keduanya tetap hingga finish maka keduanya dinyatakan seri (draw).

Baca juga: 3 Provinsi di Pulau Bali dan Nusa Tenggara

Perlombaan ini sifatnya, terbagi menjadi dua blok, yaitu blok barat dan blok timur. Keduanya dipisahkan oleh Sungai Hijau Gading, yang melintang tepat di tengahn Ibukota kabupaten Jembrana. Tiap kali, masing-masing blok mengeluarkan sedikitnya 20 pasang kerbau. 

Kedua blok akan bertemu dalam perlombaan resmi setiap dua minggu sekali. Masing-masing blok mempunyai lintasan sendiri yang kerap digunakan sebagai lokasi berlatih ataupun lomba resmi.

Hal yang membuat Makepung menjadi sebuah tontonan yang seru dan menarik adalah yel-yel joki yang berada di atas cikar dan sedang memberi semangat pada kedua kerbaunya.

Untuk bisa mencapai kecepatan maksimal, sang joki memecat kerbau dengan sebuah tongkat selama berpacu. Beberapa joki menggunakan tongkat khusus di mana terdapat paku-paku kecil yang menempel pada tongkat tersebut.

Perlombaan resmi pertama Makepung

Makepung mulai dilombakan secara resmi pada tahun 1970-an. Aturan dan kelengkapannya pun ikut mengalami beberapa perubahan.

Baca juga: Contoh Komoditas Ekspor dari Bali

Misalnya, kerbau yang tadinya hanya seekor, sekarang menjadi sepasang. Kemudian, cikar untuk joki yang bulunya berukuran besar, ini diganti dengan yang lebih kecil. 

Karena makapung berupa lintasan tanah berbentuk huruf 'U' sepanjang 1-2 kilometer. Kini, Makepung telah menjadi salah satu atraksi budaya yang paling menarik dan banyak ditonton oleh wisatawan. Lomba pacu kerbau ini pun telah menjadi agenda tahunan wisata di Bali dan dikelola secara profesional.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi