Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Atom Niels Bohr: Isi, Kelebihan, dan Kelemahannya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Ilustrasi teori atom Niels Bohr
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Teori atom Niels Bohr dikembangkan oleh seorang fisikawan asal Denmark, Niels Bohr, pada 1913.

Pengembangan konsep ini berangkat dari teori atom milik Ernest Rutherford yang dikemukakan pada 1911.

Isi teori atom Niels Bohr

Dikutip dari Buku Ajar Teori Dasar Listrik dan Elektronika (2022) karya Muhammad Naim, secara garis besar, isi teori atom Niels Bohr adalah:

"Elektron yang bermuatan negatif berputar mengelilingi atom bermuatan positif pada jalur lintasannya sendiri."

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurut Sulaiman dalam buku Perubahan Fisik dan Sifat Benda (2019), jika dirinci, berikut isi teori atom Niels Bohr:

Baca juga: 3 Partikel Penyusun Materi: Atom, Molekul, dan Ion

Kelebihan teori atom Niels Bohr

Dilansir dari Buku Ajar Kimia 1 (2022) oleh Maris Kurniawati, berikut kelebihan teori atom Niels Bohr:

Kelemahan teori atom Niels Bohr

Tidak hanya memiliki kelebihan, teori atom ini juga memiliki sejumlah kelemahan. Berikut dua kelemahan teori atom Niels Bohr:

Kelemahan lainnya, yakni Bohr hanya menjelaskan spektrum atom hidrogen. Tetapi tidak menggambarkan spektrum atom dengan jumlah elektron yang lebih banyak.

Baca juga: Teori Atom Chadwick: Penemuan Neutron dan Model Atomnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi