Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kerajaan Medang Kamulan Secara Singkat 

Baca di App
Lihat Foto
Gunawan Kartapranata
Prasasti Kerajaan Medang Mataram Kuno Jawa Tengah, menyebutkan tentang Dinasti Sailendra dan pembangunan candi yang didedikasikan untuk Dewi Tara Buddha di Kalasan.
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jawa Tengah

 

KOMPAS - Kerajaan Medang Kamulan merupakan kelanjutan dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Kerajaan Medang Kamulan terletak di Jawa Timur tepatnya di muara Sungai Brantas dengan Watumas sebagai ibu kotanya.

Dilansir dari buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara (2009) oleh Deni Prasetyo, Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok setelah memindahkan pusat pemerintahannya dari Jawa Tengah ke Jawa Timur sekitar abad ke-9 Masehi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mpu Sindok sebenarnya keturunan raja-raja Dinasti Sanjaya yang berkuasa di Mataran Lama. Karena ada tekanan dari Sriwijaya dan bencana alam, Mpu Sindok memutuskan untuk memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur.

Mpu Sindok kemudian merintis duinasti baru dengan gelar nama Mpu Sindok Isyanattunggadewa yang kemudian memerintah di Medang Kamulan selama satu abad. Sekaligus menjadi raja pertama di Kerajaan Medang Kamulan.

Baca juga: Perkembangan Kerajaan Pajang dan Mataram

Kejayaan Kerajaan Medang Kamulan

Dalam pemerintahannya, Mpu Sindok bersama permaisuri, Sri Wardhani terus berusaha membuat rakyat Medang hidup sejahtera dan makmur. Mpu Sindok mulai membangun bendungan dan tanggul untuk meningkatkan pertanian.

Setelah Mpu Sindok wafat, pemerintahan kerajaan digantikan oleh Sri Isyana Tunggawijaya selaku putri dari Mpu Sindok.

Sri Isyana Tunggawijaya kemudian menikah dengan Raja Lokapala dan melahirkan anak laki-laki bernama Makutawangsawardhana yang kemudian naik takhta menggantikan ibunya.

Makutawangsawardhana memiliki dua orang anak, yaitu putri bernama Mahendradatta yang terkenal karena kecantikannya dan Dharmawangsa Teguh.

Putri Mahendradatta menikah dengan Raja Udayana yang memerintah di Bali dan kemudian melahirkan anak bernama Airlangga.

Sedangkan Dharmawangsa Teguh yang menggantikan ayahnya, Makutawangsawardhana sebagai Raja Kerajaan Medang yang memerintah sejak tahun 990 Masehi.

Dikutip dari buku Mencari Jejak Kahuripan: Kerajaan Hindu Tertua dan Terlama di Tanah Jawa (2016) oleh Wianto W, dalam pemerintahannya, Raja Dharmawangsa berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, di antaranya dengan meningkatan pertanian dan perdagangan.

Baca juga: Perjanjian Giyanti, Memecah Kerajaan Mataram Menjadi Dua

Usahanya untuk memperluas kekuasaan politik dan ekonomi, Raja Dharmawangsa menaklukan Kerajaan Sriwijaya. Pihaknya mengerahkan seluruh angkatan laut untuk menyerang Sriwijaya.

Hal ini dilakukan Raja Dharmawangsa karena perdagangan di wilayah perairan Jawa dan Sumatera masih dikuasai Sriwijaya. Sehingga menjadi hambatan untuk perkembangan ekonomi dan perdagangan di Kerajaan Medang Kamulan.

Akibat serangan dari Kerajaan Medang Kamulan, Sriwijaya sempat mengalami kemunduran namun bisa bangkit kembali.

Runtuhnya Kerajaan Medang Kamulan

Sriwijaya yang tidak terima dengan serangan tersebut melakukan penyerangan balik. Kerajaan Sriwijaya menjalin kerja sama dengan Kerajaan Wurawari yang merupakan kerajaan bawahan dari Medang Kamulan.

Pada 1016, Kerajaan Wurawari melakukan serangan mendadak ke Kerajaan medang Kamulan yang sedang menggelar upacara perkawinan putri Dharmawangsa dengan Airlangga.

Akibat serangan tersebut, Dharmawangsa dan seluruh pejabat kerajaan tewas. Airlangga dan pengikut setianya berhasil melarikan diri ke hutan Wonogiri.

Setelah mengembara dan mendapatkan pembelajaran dari para brahmana, Airlangga dinobatkan menjadi raja. Pada 1031, Airlangga berusaha memulihkan kejayaan Dinassti Isyana dengan mengambil gelar Rakai Hali Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga Teguh Ananta Wikramatunggadewa.

Airlangga memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah Kahuripan dan secara perlahan mengembalikan kejayaan Dinasti Isyana dengan mendirikan Kerajaan Kahuripan.

Baca juga: Prasasti Peninggalan Sejarah Kerajaan Mataram Kuno

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi