KOMPAS.com - Elastisitas permintaan adalah persentase perubahan jumlah permintaan akibat perubahan harga barang.
Misal, jika harga barangnya turun, permintaan akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga barangnya naik, permintaan akan menurun.
Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro (2020) oleh Busra dkk, faktor yang memengaruhi elastisitas harga permintaan adalah:
- Ketersediaan barang substitusi atau pengganti
- Kegunaan barang
- Persentase pendapatan yang dibelanjakan
- Jangka waktu analisis.
Ketersediaan barang substitusi
Faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan ini berhubungan dengan ketersediaan barang pengganti (substitusi) serta harga barangnya.
Jika barang substitusinya banyak tersedia, elastisitas harga permintaannya akan lebih besar atau bersifat elastis.
Baca juga: Pengertian dan Macam-macam Elastisitas Permintaan
Kegunaan barang
Faktor elastisitas permintaan ini memperlihatkan jika kegunaan barang sangat memengaruhi elastisitas permintaan.
Contoh, elastisitas tepung terigu lebih tinggi ketimbang baking powder.
Sebab, tepung terigu banyak digunakan untuk membuat mi, roti, pasta, dan sebagainya. Sedangkan baking powder hanya dipakai dalam pembuatan roti.
Persentase pendapatan yang dibelanjakan
Menurut Ninik Rustanti dalam Buku Ajar Ekonomi Pangan dan Gizi (2015), besaran persentase yang dibelanjakan sangat memengaruhi elastisitas permintaan.
Faktor elastisitas permintaan ini memperlihatkan jika makin besar persentase pendapatan yang dibelanjakan, permintaannya akan bersifat elastis.
Contoh, elastisitas permintaan daging, lebih besar ketimbang elastisitas permintaan tempe, tahu, dan sayuran.
Baca juga: Konsep Elastisitas dalam Kegiatan Ekonomi
Jangka waktu analisis
Faktor yang memengaruhi harga elastisitas permintaan adalah jangka waktu di mana permintaan itu akan dianalisis.
Jika waktu yang dikeluarkan untuk mempertimbangkan suatu pembelian barang makin lama, berarti elastisitas permintannya kian tinggi.
Dalam waktu singkat, permintaan yang tidak bersifat elastis sering diakibatkan oleh perubahan baru yang belum diketahui konsumen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.