Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saccharomyces cerevisiae, Mikroorganisme Pembuatan Tapai Singkong

Baca di App
Lihat Foto
biologydictionary.net
Saccharomyces cerevisiae
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Tapai singkong adalah salah satu makanan fermentasi khas Indonesia yang dibuat melalui bioteknologi konvensional. Pada pembuatan tapai singkong, mikroorganisme yang berperan adalah Saccharomyces cerevisiae.

Apa itu Saccharomyces cerevisiae?

Saccharomyces cerevisiae adalah mikroorganisme berupa jamur bersel tunggal (uniseluler) yang lebih dikenal sebagai ragi.

Dilansir dari Biology Dictionary, Saccharomyces cerevisiae secara alami tumbuh pada buah-buahan seperti anggur, kurma, beri, apel, persik, dan biji-bijian (misalnya gandum dan barley).

Baca juga: Mikroorganisme Dalam Makanan dan Minuman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mikroorganisme ini telah digunakan sejak ribuan tahun yang lalu untuk membuat makanan, salah satunya adalah roti.

Dilansir dari Microbiology Notes, Saccharomyces cerevisiae adalah organisme kemoorganotrof yang tidak memerlukan sinar matahari untuk tumbuh dan menggunakan senyawa organik sebagai sumber energi.

Saccharomyces cerevisiae memakan enam karbon seperti glukosa dan fruktosa, dan gula 12 atom karbon seperti sukrosa dan juga maltosa.

Saccharomyces cerevisiae bereproduksi dengan sangat cepat pada suhu sekitar 25 hingga 27 derajat celcius di pH netral ataupun sedikit asam.

Baca juga: Mikroorganisme Penghasil Antibiotik

Saccharomyces cerevisiae adalah mikroorganisme yang digunakan pada pembuatan tapai singkong.

Namun, ternyata Saccharomyces cerevisiae juga digunakan dalam pembuatan roti, minuman beralkohol, minuman berkarbonasi, suplemen nutrisi, dan juga probiotik.

Cara Saccharomyces cerevisiae membuat tapai singkong

Saccharomyces cerevisiae atau ragi membuat tapai singkong melalui fermentasi. Saccharomyces cerevisiae melakukan fermentasi anaerobik yang tidak memerlukan oksigen.

Inilah mengapa proses fermentasi tapai singkong ditutupi dengan daun pisang dan dibungkus secara tertutup, agar oksigen tidak bisa masuk dan proses fermentasi berjalan dengan sempurna.

Baca juga: Perbedaan Fermentasi Alkohol dan Fermentasi Asam Laktat

Dilansir dari Biology LibreTexts, Saccharomyces cerevisiae melakukan fermentasi dengan melepaskan karbon dioksida sambil mengubah gula enam karbon (glukosa dan fruktosa) yang berada dalam singkong menjadi etanol.

Artinya, fermentasi tapai singkong oleh Saccharomyces cerevisiae mengubah karbohidrat dalam singkong menjadi gula sederhana, karbon dioksida, dan alkohol dalam bentuk etanol.

Fermentasi tersebut akan menghasilkan tapai singkong yang bertekstur lunak, berbau khas, dan berasa manis.

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi