Apa yang Dimaksud dengan Radiologi?

KOMPAS.com – Dalam dunia kedokteran, dikenal istilah radiologi. Radiologi adalah cabang ilmu biologi. Namun, tahukah kamu apa yang dimaksud dengan radiologi? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan di bawah ini!

Pengertian radiologi

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, radiologi adalah ilmu tentang radiasi energi tinggi dan sumbernya termasuk studi tentang efek kimia, fisik, dan biologi dari radiasi tersebut.

Radiologi mempelajari pencitraan medis menggunakan berbagai jenis radiasi seperti radiasi pengion, radionuklida, resonansi magnetik nuklir, dan juga gelombang suara.

Hal tersebut dilakukan untuk mendiagnosis penyakit dan juga pengobatan penyakit.

Baca juga: Peran Listrik di Era Global dan Contoh Produk Globalnya

Jenis radiologi

Secara garis besar, radiologi dibagi menjadi dua jenis yaitu radiologi diagnostik dan radiologi intervensi.

Dilansir dari American College of Radiology, radiologi diagnostik adalah radiologi yang menggunakan berbagai prosedur pencitraan untuk melihat bagian dalam tubuh dan menilai atau mendiagnosis kondisi pasien.

Radiologi diagnostik membantu mendiagnosis penyebab gejala penyakit pada tubuh, memantau respons tubuh terhadap pengobatan yang dijalani, dan juga skrining berbagai macam penyakit seperti:

• Cedera tulang
• Kelainan otak dan sistem saraf
• Kanker dan tumor
• Penyakit kardiovaskular

Contoh radiologi diagnostik adalah penggunaan rontgen, CT scan, MRI, dan juga USG.

Baca juga: Sinar X: Pengertian, Proses, Kecepatan, Manfaat, dan Bahayanya

Jenis radiologi selanjutnya adalah radiologi intervensi. Dilansir dari Medline Plus, radiologi intervensi adalah jenis radiologi yang menggunakan pencitraan medis untuk memandu suatu prosedur medis.

Contoh radiologi intervensi adalah penggunaan rontgen angiografi untuk menemukan penyumbatan juga penyimpitan pembuluh darah.

Dengan adanya radiologi intervensi, dokter dapat mendeteksi dan melakukan prosedur tanpa harus melakukan operasi dengan sayatan terbuka yang lebar.

Radiologi intervensi memungkinkan dokter hanya melakukan sayatan kecil atau bahkan tidak sama sekali untuk melakukan berbagai prosedur medis.