KOMPAS.com – Bioteknologi di bidang pangan mengalami kemajuan yang signifikan dan membawa banyak dampak baik. Namun, bioteknologi pangan juga membawa dampak buruk. Apa dampak buruk bioteknologi di bidang pangan?
Dampak buruk bioteknologi di bidang pangan adalah:
- Memicu reaksi alergi
- Kemungkinan kebal antibiotik
- Terbentuknya racun dalam makanan
- Masalah kesehatan
Baca juga: 10 Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern
Memicu reaksi alergi
Dampak buruk bioteknologi di bidang pangan adalah meningkatkan alergenitas atau memicu reaksi alergi pada makanan hasil bioteknologi.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, protein baru dalam makanan hasil bioteknologi rekayasa genetika dapat menyebabkan dan memperparah alergi kulit, makanan, dan alergi lain yang terkait gangguan pencernaan dan penyakit radang usus.
Kemungkinan kebal antibiotik
Dilansir dari Medicine LibreTexts, makanan hasil rekayasa bioteknologi dapat memengaruhi kesehatan manusia jika gen yang kebal antibiotik dipindahkan ke konsumen.
Hal tersebut menyebabkan masalah kesehatan sulit diobati oleh antibiotik. Sehingga, penggunaan gen resisten antibiotik dilarang dalam rekayasa genetika produk pangan.
Baca juga: Mikroorganisme Penghasil Antibiotik
Terbentuknya racun dalam makanan
Menurut Jack Doyle dalam Biotechnology and the Food Supply (1988), penambahan gen dari spesies tanaman lain secara tidak sengaja dapat memasukkan racun ke dalam tanaman pangan.
Hal tersebut menyebabkan racun baru atau racun alami kadar tinggi yang muncul pada makanan hasil bioteknologi yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan juga hewan.
Masalah kesehatan
Dampak buruk bioteknologi di bidang pangan adalah masalah kesehatan yang dapat muncul karena berbagai alasan.
Baca juga: Contoh Bioteknologi di Bidang Pangan
Alasan tersebut dapat berupa terbentuknya protein baru, mutasi tidak terkendali, ataupun perubahan fungsi gen.
Hal tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti menurunnya sistem imun, pertumbuhan sel abnormal, dan juga kanker.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.