KOMPAS.com – Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang sudah lama dikembangkan manusia dengan menggunakan alat sederhana. Contoh produksi yang menerapkan bioteknologi konvensional adalah:
- Antibiotik
- Biogas
- Pupuk kompos
- Makanan dan minuman hasil fermentasi seperti bir, tempe, yoghurt, roti, nata de coco, mentega, oncom, kecap, dan tapai.
Baca juga: Ciri-ciri Bioteknologi Konvensional
Antibiotik
Contoh produksi yang menerapkan bioteknologi konvensional adalah pembuatan antibiotik penisilin.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, antibiotik dibuat dengan cara jamur hijau Penicillium notatum diisolasi dan ditumbuhkan dalam media cair yang kemudian akan menghasilkan suatu zat.
Zat tersebut dapat membunuh banyak bakteri penyebab penyakit dan kemudian dikenal sebagai antibiotik penisilin.
Baca juga: Mikroorganisme Penghasil Antibiotik
Biogas
Contoh produksi yang menerapkan bioteknologi konvensional selanjutnya adalah produksi biogas.
Biogas adalah energi yang dihasilkan dari pencernaan anaerobik (tanpa memerlukan oksigen) oleh berbagai jenis mikroorganisme.
Biogas mengubah sampah organik menjadi bioenergi berupa campuran gas metana, karbon dioksida, amonia, dan hidrogen sulfida yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.
Dilansir dari Biology Discussion, pembuatan biogas dilakukan oleh ratusan spesies mikroorganisme yang berasal dari kelompok bakteri hidrofilik dan fermentasi, bakteri penghasil H2 sintrofik, bakteri metanogenik, dan bakteri asetogenik.
Baca juga: Apa Itu Biogas?
Pupuk kompos
Pupuk kompos diproduksi dengan menerapkan bioteknologi konvensional. Hal tersebut dikarenakan pupuk kompos dibuat dengan bantuan mikroorganisme.
Mikroorganisme memecah bahan organik kompleks dalam sampah menjadi karbon dioksida air, humus, panas, dan juga molekul sederhana seperti nitrogen yang diperlukan untuk perkembangan tanaman.
Makanan dan minuman hasil fermentasi
Dilansir dari Biology LibreTexts, bioteknologi konvensional menggunakan prokariota dan mikroba untuk produksi makanan dengan mengubah tekstur memberikan rasa, menghasilkan etanol, dan memberikan perlindungan dari mikroba tidak diinginkan.
Baca juga: Saccharomyces cerevisiae, Mikroorganisme Pembuatan Tapai Singkong
Contoh makanan hasil produksi yang menerapkan bioteknologi konvensional adalah:
- Keju yang dibuat dengan bantuan bakteri Lactococci, Lactobacilli dan Streptococcus.
- Roti yang dibuat dengan bantuan jamur Saccaromyces cervisiae.
- Tapai singkong yang dibuat dengan bantuan jamur Saccaromyces cervisiae.
- Tempe yang dibuat dengan bantuan jamur Rhizopus sp.
- Kecap yang dibuat dengan bantuan Aspergillus wentii.
- Yoghurt yang dibuat dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus.
- Mentega yang dibuat dengan bantuan bakteri Lactobacillus achidophilus.
- Oncom yang dibuat dengan bantuan Rhizopus sp. dan Neurospora sitophila.
- Nata de coco yang dibuat dengan bantuan bakteri Acetobacyer xylinum.
- Bir yang dibuat dengan bantuan Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces carlsbergensis.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.