Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bilirubin, Zat Sisa Hasil Pembongkaran Sel Darah Merah

Baca di App
Lihat Foto
hepatitis.va.gov
Pembentukan dan pembuangan bilirubin
|
Editor: Silmi Nurul Utami

KOMPAS.com – Tubuh mengeluarkan berbagai zat sisa yang sudah tidak diperlukan, salah satunya adalah bilirubin. Apakah yang dimaksud dengan bilirubin dan zat sisa hasil pembongkaran apakah bilirubin.

Pengertian bilirubin

Dilansir dari Medicine LibreTexts, bilirubin adalah pigmen kuning hasil pemecahan komponen non-besi heme yang dibelah dari globin ketika eritrosit atau sel darah merah terdegradasi.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa bilirubin merupakan zat sisa hasil pembongkaran sel darah merah yang telah rusak.

Bilirubin yang merupaka pigmen kuning dikeluarkan tubuh melalui feses, sehingga feses menjadi berwarna kuning.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sistem Ekskresi Manusia: Pengertian dan Organ-organnya

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, jumlah bilirubin yang diproduksi bergantung pada jumlah sel darah merah yang hancur.

Namun, diperkirakan sekitar 0,5 hingga 2 gram bilirubin diproduksi setiap harinya.

Proses pembentukan bilirubin

Pembentukan bilirubin dimulai dengan pembongkaran sel darah merah. Heme dalam sel darah merah kemudian terdegradasi dengan bantuan enzim heme oksigenase.

Menurut Aditya Kalakonda, dkk dalam Physiology: Bilirubin (2022),enzim tersebut membebaskan besi khelat dengan mengkatalisasi oksidasi jembatan karbon alfa.

Baca juga: Bagaimana Oksigen Diangkut dalam Darah?

Reaksi tersebut menghasilkan karbon monoksida dan mengubah heme menjadi zat sisa berupa pigmen hijau yang disebut sebagai biliverdin.

Biliverdin kemudian direduksi oleh enzim biliverdin reduktase yang kemudian mengubahnya menjadi pigmen kuning atau bilirubin.

Bilirubin kemudian diikat oleh albumin (protein plasma darah) untuk kemudian masuk ke hati. Di dalam hati, bilirubin digunakan untuk membantu produksi empedu dan masuk ke usus besar.

Dilansir dari Medicine LibreTexts, bakteri dalam usus kemudian memecah bilirubin dari empedu dan mengubahnya menjadi urobilinogen, lalu mengubahnya lagi menjadi sterkobilin.

Baca juga: Cairan Empedu: Pengertian, Zat Penyusun, dan Fungsinya

Setelah perubahan tersebutm bilirubin kemudian dibuang oleh tubuh melalui feses.

Uribilinogen membuat feses menghasilkan feses berwarna kuning, adapun stercobilin mengjasilkan feses berwarna coklat yang khas.

Selain disekresikan oleh hati, bilirubin juga disekresikan oleh ginjal namun dalam jumlah yang sedikit.

Bilirubin dari ginjal akan dibuang ke luar tubuh bersama dengan urine. Inilah mengapa urine mengandung bilirubin.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi