KOMPAS.com – Styrofoam awalnya banyak digunakan sebagai pembungkus makanan. Namun, kini penggunaannya dilarang dan juga dihindari. Mengapa bahan yang terbuat dari styrofoam tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan?
Styrofoam tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan karena mengandung zat beracun stirena dan benzena dan juga berbahaya bagi lingkungan.
Mengandung stirena
Alasan mengapa bahan yang terbuat dari styrofoam tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan adalah karena mengandung stirena.
Stirena dalam styrofoam dapat berpindah ke dalam makanan yang dibungkusnya, terutama pada makanan yang hangat, berminyak, mengandung alkohol, ataupun asam.
Baca juga: Senyawa Hidrokarbon: Pengertian, Rumus, Golongan, dan Contohnya
Stirena di dalam makanan kemudian dapat ikut masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, stirena dapat mengakibatkan gangguan sistem saraf yang menyebabkan perubahan pengelihatan warna, kelelahan, perasaan mabuk, terganggunya reaksi tubuh, masalah konsentrasi dan juga keseimbangan.
Stirena juga diketahui sebagai zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker pada tubuh.
Mengandung benzena
Alasan mengapa bahan yang terbuat dari styrofoam tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan selanjutnya adalah karena mengandung benzena yang dapat masuk ke dalam makanan.
Baca juga: Benzena: Pengertian, Penggunaan, dan Turunannya
Dilansir dari American Cancer Society, makanan dan minuman yang mengandung benzena dapat menyebabkan muntah, iritasi lambung, pusing, mengantuk, kejang, dan detak jantung cepat.
Benzena juga mengakibatkan gangguan fungsi sel tubuh sehingga dapat menyebabkan anemia, menurunkan jumlah sel darah putih dan trombosit, juga kanker seperti leukemia.
Berbahaya bagi lingkungan
Alasan mengapa bahan yang terbuat dari styrofoam tidak baik digunakan sebagai pembungkus makanan selanjutnya adalah karena styrofoam berbahaya bagi lingkungan.
Hal tersebut karena styrofoam sulit untuk didaur ulang dan sulit terurai. Diperkirakan, waktu penguraian styrofoam adalah sekitar lima ratus hngga satu juta tahun sesuai dengan kondisi lingkungannya.
Baca juga: Mengapa Plastik Sulit terurai?
Dilansir dari Sciencing, hal tersebut dikarenakan styrofoam terbentuk dari atom-atom yang terikat satu sama lain dengan kuat dan membuatnya sangat stabil.
Sulitnya styrofoam untuk didaur ulang dan juga diuraikan, akan membuat sampah styrofoam menumpuk di lingkungan.
Adapun, styrofoam dapat mengeluarkan zat stirene dan juga benzena yang beracun, mencemari lingkungan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada makhluk hidup di sekitarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.