Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proses Terjadinya Gempa Bumi

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/EMRAH GUREL
Bangunan yang hancur akibat gempa Turki atau Turkiye di Malatya, Selasa (7/2/2023). Tim SAR terus berupaya menyelamatkan dan mencari para korban gempa di Turki dan Suriah bermagnitudo 7,8 yang mengguncang pada Senin (6/2/2023).
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Pada 6 Februari 2023, Turkiye dan Suriah digoncang gempa berkekuatan Magnitudo 7,8.

Diperkirakan lebih dari tiga ribu orang meninggal dunia, dan puluhan ribu warga mengalami luka berat serta ringan.

Peristiwa gempa bumi merupakan fenomena sekaligus bencana alam yang tidak bisa diprediksi kapan dan di mana akan datang.

Gempa bumi adalah getaran di permukaan Bumi yang diakibatkan oleh pelepasan energi secara tiba-tiba.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana gempa bumi bisa terjadi?

Menurut Rani Sitri Fitriani, dkk dalam buku Ensiklopedia Bencana: Gempa Bumi (2017), gempa bumi terjadi saat batuan di kerak Bumi mengalami tekanan yang sangat hebat.

Tekanan itu berasal dari pergerakan lempeng yang merupakan landasan benua. Hampir semua gempa bumi disebabkan oleh pergeseran lempeng.

Baca juga: Mengenal Seismograf, Alat Pengukur Gempa Bumi

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), pergeseran lempeng akan memberi efek getaran di permukaan Bumi.

Selain itu, pergerakan lempeng juga mampu mematahkan lempeng atau mengembalikan bentuknya seperti yang semula.

Dalam proses tersebut, batuan di lempeng Bumi bisa mengeras atau menegang. Akibatnya energi potensial yang dihasilkan terus bertambah.

Saat lempeng bergerak atau patah, energi tersebut akan dilepaskan. Energi ini menimbulkan getaran yang merambat lewat material Bumi lainnya.

Kian besar energi yang dilepaskan, getarannya pun akan makin terasa.

Jika disimpulkan, berikut rincian bagaimana gempa bumi bisa terjadi:

Baca juga: 5 Faktor Penyebab Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi