Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Virus adalah organisme terkecil yang ada di dunia. Ia dapat menginfeksi makhluk hidup seperti manusia, tumbuhan, hewan, jamur, dan bakteri. Infeksi virus dapat mengakibatkan penyakit baik skala ringan maupun berat bagi manusia.
Virus juga dapat didefinisikan sebagai suatu organisme yang mampu menggandakan atau menyebarkan diri dengan misi menginfeksi organisme lainnya. Kemudian, akan memberikan dampak bagi kehidupan organisme lainnya. Organisme tersebut akan berpotensi mengalami suatu penyakit.
Virus hidup dan memperbanyak diri dengan menumpangi organisme lain. Jika virus masuk ke dalam sel inang. Kemudian memasukkan sejenis materi genetik ke dalam sel inang dan mengambil alih fungsi sel inang tersebut.
Baca juga: Human Papilomavirus, Virus Penyebab Kanker Serviks
Ciri-ciri virus
Ciri-ciri virus, sebagai berikut:
- Hanya memiliki bahan genetik RNA atau DNA saja
- Tidak memiliki sel atau bersifat aseluler
- Berukuran lebih kecil dari bakteri
- Memiliki bentuk yang bervariasi
- Hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron
- Dapat dikristalkan
- Memerlukan asam nukleat untuk berkembang biak
- Tidak memiliki sitoplasma
- Tidak melakukan aktivitas metabolisme
Baca juga: Ciri Khas Virus yang Tidak Terdapat pada Organisme Lain
Struktur dan pengelompokkan virus
Virus terdiri dari beberapa bagian, yaitu:
- Kepala
Kepala virus berisi DNA atau RNA yang menjadi bahan genetik kehidupannya. Kepala virus berisi asam nukleat. Untuk virus berstruktur bakteriofag asam nukleatnya berupa DNA. Fungsinya sebagai pengendali virus.
- Kapsid
Kapsid merupakan bagian dari kepala virus yang diselubungi oleh protein. Ia tersusun dari unit protein yang disebut dengan kapsomer.
Fungsi utama kapsid sebagai pemberi bentuk sekaligus melindungi virus dari kondisi lingkungan yang merugikan bagi virus tersebut.
- Isi tubuh atau virion
Isi tubuh virus adalah bahan genetic berupa asam nukleat DNA atau RNA. Jenis asam nukleat pada virion akan memberikan pengaruh bentuk tubuh virus. Virion dapat berupa RNA yang biasanya dimiliki virus yang menyerupai kubus, bulat, atau polihedral.
- Ekor
Virus memiliki ekor yang berfungsi sebagai tempat untuk melekatkan diri pada sel inang atau sel organisme lain yang ditumpangi.
Pada bagian ekor terdiri dari selubung ekor, serabut ekor, dan lempengan dasar. Di setiap ujung serabut ekor terdapat reseptor yang berfungsi sebagai penerima rangsangan.
Baca juga: Struktur Virus
Jenis-jenis virus
Virus memiliki beragam bentuk dan variasi. Namun, apapun bentuk dan variasinya tetap dapat menginfeksi manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengelompokkan virus berdasarkan bentuknya, sebagai berikut:
- Heliks atau bentuk tangga spiral. Contoh virus berbentuk heliks yaitu virus mosaik tembakau.
- Ikosahedral, atau bentuk hampir lingkaran.
- Envelope, yakni virus yang dikelilingi membran lipid. Ia termasuk virus dengan amplop tersebut, yakni HIV dan virus influenza.
- Bentuk lain, misalnya virus dengan kombinasi heliks dan ikosahedral.
Perbedaan virus dan bakteri
Virus dan bakteri memiliki sejumlah perbedaan, yaitu:
- Ukuran
Virus memiliki ukuran berkisar antara 20-300 nm. Ukuran tubuhnya lebih kecil daripada bakteri yang umumnya berukuran lebih besar dari 1.000 nm. Tidak hanya itu, virus hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron (ME). Sedangkan, bakteri mampu dilihat dengan mikroskop cahaya.
- Susunan Kimiawi
Bakteri memiliki susunan kimiawi terdiri dari RNA, DNA, dan protein. Sedangkan, susunan kimiawi virus terdiri dari satu inti berupa satu molekul RNA atau DNA saja.
Umumnya, pada bakteri terdapat enzim untuk pertukaran atau metabolisme sementara virus tidak memilikinya.
- Tempat hidup
Bakteri merupakan organisme yang mampu hidup dalam sel atau jaringan hidup ataupun mati. Sementara, virus hanya mampu hidup dalam sel atau jaringan hidup (inang) seperti hewan atau manusia.
Bakteri mampu hidup di dalam sel (intraseluler) maupun di luar sel (ekstraseluler) namun, virus hanya mampu hidup secara intraseluler.
- Mutasi
Bakteri tidak memiliki daya mutasi atau yang biasa disebut dengan daya untuk mengubah sifat antigennya.
Di sisi lain, virus memiliki daya mutase yang dapat terjadi secara spontan. Misalnya ketika radiasi atau diolah dengan bahan kimia tertentu.
- Cara berkembang biak
Bakteri berkembang biak dengan cara belah pasang (binary fission). Sedangkan, virus berkembang biak melalui serangkaian tahapan, yakni infeksi, viropeksis, pinositosis, dan fase eclipse.
Jika sel inang mati maka virus pun akan mati. Sedangkan, bakteri mampu hidup sebagai saprofit meskipun sel inang telah mati.
Baca juga: Jenis-Jenis Virus DNA: Untai Tunggal dan Ganda
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.