Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Syarat Menjadi Penyunting Naskah

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi penyunting naskah
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.Com - Penyunting naskah adalah seseorang yang bekerja untuk menyunting naskah. Penyunting naskah memiliki tugas berbeda dengan seorang editor yang memilah dan menghubungi penulis naskah.

Berikut sembilan syarat untuk menjadi penyunting naskah, yaitu:

Seorang penyunting naskah harus memahami penggunaan huruf kapital, pemenggalan kata, dan tanda baca (titik, koma, dan lain-lain).

Tidak harus menghafalkan isi kamus, seorang penyunting naskah harus mengetahui kalimat yang benar dan salah, mengetahui kata-kata baku, pilihan kata yang pas, dan sebagainya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang penyunting naskah harus mengenal dekat dengan kamus bahasa maupun kamus istilah (leksikon dan ensiklopedia).

Seorang penyunting naskah harus bisa membedakan kalimat yang kasar dan halus, kalimat yang bisa dipakai dan tidak bisa dipakai, serta penggunaan kalimat yang harus dihindari.
Disarankan untuk mengikuti tren bahasa agar tidak tertinggal informasi tentang kata slang.

Baca juga: Bahasa Slang, Kisah Kemajuan Peradaban Indonesia

Seorang penyunting naskah harus suka membaca buku, koran, majalah, dan semua bentuk tulisan. Selain membaca buku, seorang penyunting bahasa juga bisa mendapat pengetahuan melalui media audio-visual.

Untuk mengidentifikasi tulisan, seorang penyunting naskah perlu membaca berulang tulisan yang sedang dikerjakan agar tidak melewatkan kesalahan.

Seorang penyunting naskah harus memperhatikan setiap kalimat, kata, dan istilah yang digunakan penulis. Apakah tulisan itu berbau SARA (Suku, agama, ras, dan antargolongan) dan pornografi, layak terbit atau tidak, dan sebagainya.

Seorang penyunting naskah sering berhubungan dengan penulis/pengarang naskah yang kerap kali bertanya, memberikan keluhan, dan saran.

Seorang penyunting naskah juga harus menulis e-mail kepada calon penulis, menulis ringkasan/synopsis naskah, dan menulis biografi singkat penulis.

Seorang penyunting naskah akan mendapatkan nilai tambah apabila bisa menguasai bahasa asing untuk membaca dan memahami isi teks sebagai referensi penyuntingan.

Seorang penyunting naskah harus memahami kode etik penyuntingan untuk mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Baca juga: Kode Etik Jurnalistik: Definisi dan Isinya

 

Referensi:

Eneste, Pamusuk. Buku Pintar Penyuntingan Naskah (2009). PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi