Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi dan Makna Puisi "Sajak Putih" Karya Chairil Anwar

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Makna puisi Sajak Putih karya Chairil Anwar adalah soal cinta yang suci. Cinta antara sepasang kekasih yang tak bisa dipisahkan satu sama lain, kecuali maut atau kematian.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Puisi adalah karya sastra yang disusun penyair untuk mengungkapkan perasaan dan pemikiran mereka.

Salah satu penyair ternama asal Indonesia adalah Chairil Anwar. Banyak karyanya yang bisa dinikmati masyarakat Indonesia, bahkan hingga saat ini.

Menurut Wahyudi Siswanto dalam buku Pengantar Teori Sastra (2008), salah satu puisi Chairil Anwar yang terkenal adalah Sajak Putih.

Secara garis besar, isi puisi Sajak Putih adalah perasaan jatuh cinta yang dialami seorang pria terhadap seorang gadis.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Antologi Puisi: Pengertian dan Ciri-cirinya

Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan lebih lanjut:

Makna puisi Sajak Putih

Dikutip dari buku Stilistika (2018) oleh Burhan Nurgiantoro, berikut isi puisi Sajak Putih karya Chairil Anwar:

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka,
Antara kita mati datang tidak membelah 

Makna puisi Sajak Putih karya Chairil Anwar adalah cinta yang suci. Cinta itu dilambangkan atau disimbolkan lewat judulnya.

Bait pertama puisi menggambarkan cantiknya atau indahnya sang gadis pujaannya. Hal itu ditampilkan dalam kalimat:

Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Baca juga: Makna Puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar

Berlanjut pada bait kedua yang menggambarkan doa seseorang kepada Sang Pencipta. Doa itu memperlihatkan kesedihan namun juga kebahagiaan. Hal itu tecermin dalam kalimat:

Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Kemudian bait ketiga menggambarkan ada masa depan yang indah dan cerah bersama kekasih atau sang pujaan.

Digambarkan secara jelas bahwa tidak ada yang bisa memisahkan sepasang kekasih tersebut, kecuali maut atau kematian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi