Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Makna dari Ikrar Sumpah Pemuda

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Gischa Prameswari
Ilustrasi memahami makna ikrar sumpah pemuda
Editor: Serafica Gischa

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Sumpah Pemuda adalah salah satu tonggak sejarah Indonesia yang sakral, tanpa ikrar para pemuda ini, semangat kemerdekaan di masyarakat mungkin akan muncul lebih lama.

Jika melihat kondisi saat ini, banyak pemuda-pemudi Indonesia yang kurang memahami pentingnya makna Sumpah Pemuda.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal ini tercermin dari kehidupan sehari-hari generasi muda sekarang yang cenderung individualis dan tidak memiliki pondasi yang kuat.

Untuk mengatasinya diperlukan langkah panjang, namun memahami makna Sumpah Pemuda yang paling utama adalah bisa menjadi awal yang baik.

Baca juga: Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda

Berikut makna dari ikrar Sumpah Pemuda, yaitu:

Satu Tanah Air

Paragraf pertama dalam Sumpah Pemuda menyatakan bahwa pemuda Indonesia hanya memiliki satu tanah air, yaitu Indonesia.

Apapun asal daerahnya, kita sama-sama menghirup udara, tumbuh, serta berkembang di negara Indonesia.

Dulu, sebelum sumpah pemuda dibacakan, bangsa Indonesia hanya bangga dengan keunggulan daerahnya sendiri. Mereka mempertahankan daerahnya dari penjajah sendiri-sendiri. Oleh karena itu, pasukan Belanda bisa menguasai Indonesia dengan cepat.

Setelah sumpah pemuda dibacakan, kesadaran akan tanah air yang satu mulai muncul. Semangat kesatuan bergejolak dan para pejuang bertempur membela seluruh daerah yang ada di tanah air, tanpa diskriminasi sama sekali.

Inilah yang harus kita jaga saat ini. Semangat kesatuan tanpa memandang daerah mana yang lebih baik dan lebih buruk.

Baca juga: Manfaat yang Bisa Diambil dari Makna Sumpah Pemuda

Satu Bangsa Indonesia

Menjelang Kongres Pemuda II dimulai, para pemuda yang hadir menginap di asrama serta menyewa rumah-rumah yang jaraknya dekat dengan gedung tempat Kongres digelar. Di tempat ini, mereka berkumpul dan melakukan berbagai aktivitas bersama-sama.

Setelah itu, para pemuda yang datang menggunakan nama “pemuda nasional” sebagai identitasnya. Bukan pemuda Sunda, pemuda Jawa, atau yang lainnya. Mereka menggambarkan persatuan berbagai suku di Indonesia, sesuai dengan semboyan negara ini “Bhinneka Tunggal Ika”.

Perbedaan suku serta adat istiadatnya jangan dipandang sebagai sebuah kekurangan, sebab hanya akan membawa bangsa ini ke dalam perpecahan.

Sebaliknya, keragaman ini justru merupakan keunggulan yang harus kita banggakan. Kita telah berhasil menyatukan ratusan suku bangsa di dalam satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

Baca juga: Alasan Sumpah Pemuda Menjadi Puncak Pergerakan Nasional 

Satu Bahasa Indonesia

Salah satu hasil yang paling menonjol dari ikrar Sumpah Pemuda adalah penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Para pemuda yang hadir saat itu menyadari bahwa bangsa Indonesia akan sulit untuk bersatu jika masih ada hambatan dalam berkomunikasi.

Bagaimana mungkin para pejuang bisa merumuskan strategi untuk melawan penjajah jika terkendala perbedaan bahasa.

Tidak ada waktu untuk mempelajari semua bahasa daerah yang digunakan saat itu. Jalan keluar yang paling tepat adalah dengan menggunakan satu bahasa yang sama untuk berkomunikasi.

Bahkan Moh. Yamin yang bertugas menjadi sekretaris saat Kongres Pemuda II harus menerjemahkan pembicara yang menggunakan Bahasa Belanda. 

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Baca tentang
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi