KOMPAS.com - Teks hikayat adalah prosa bahasa Melayu yang berisi cerita, dongeng atau kisah masa lalu.
Salah satu ciri khasnya, yakni tokoh utama menceritakan kehidupan mereka sendiri. Adapun struktur teks hikayat adalah:
- Abstraksi (gambaran awal cerita)
- Orientasi (awal cerita yang memuat beberapa penjelasan)
- Komplikasi (awal mula masalah atau konflik)
- Evaluasi (awal penyelesaian masalah)
- Resolusi (solusi penyelesaian konflik)
- Koda (kesimpulan atau akhir cerita).
Dikutip dari Buku Bunga Rampai dari Hikayat Lama (2011) karya Sanoesi Pane, berikut contoh teks hikayat singkat beserta strukturnya:
Teks Hikayat Bachtiar: Diangkat Kembali Menjadi Raja
Abstraksi:
Alkisah, baginda raja bercerita tentang kisahnya yang membuangkan diri bersama permaisurinya.
Orientasi:
Raja itu pergi karena kalah dalam perang. Raja itu menemukan tempat yang besar kerajaan di luar negeri tempat ia tinggal.
Baca juga: Perbedaan Alur Hikayat dan Cerpen
Komplikasi:
Raja negeri yang disinggahi oleh baginda raja kala itu telah wafat. Raja itu tidak memiliki seorang anak dan kerabat. Negeri ini telah hampa karena tidak ada raja yang memimpin.
Semua menteri, prajurit istana, dan orang-orang penting di negeri itu mengadakan pertemuan untuk bermusyawarah menentukan siapa pengganti raja.
Semua orang terdiam tanpa ada yang mengawali pembicaraan. Mereka bingung untuk memutuskan siapa yang pantas untuk menggantikan raja.
Evaluasi:
Akhirnya seorang menteri yang paling tua berkata, “Saya ingat perkataan raja seperti ini, jika negeri ini tidak ada rajanya, maka lepaskanlah gajah yang sakti itu. Barang siapa yang ditemui oleh gajah itu, maka itulah raja baru, yang bisa membuat negeri ini sentosa”.
Semua menteri, prajurit istana, dan orang-orang yang sedang berkumpul dan mendengar amanat itu langsung menyetujui ucapan menteri tua tadi.
Gajah kesaktian itu pun akhirnya dikeluarkan dengan alat kerajaan. Ia menghampiri baginda raja bersama istrinya.
Baca juga: Hikayat: Pengertian, Ciri-ciri, Jenis, dan Strukturnya
Baginda raja terkejut ketika melihat gajah itu menundukkan kepalanya, seperti orang yang tengah bersujud.
Semua menteri dan orang-orang penting kerajaan juga ikut menunduk hormat ke baginda raja. Salah satu menteri itu meminta agar baginda raja bersedia memimpin negeri tanpa raja ini.
Resolusi:
Baginda raja begitu senang melihat penyambutan ini. Ia menceritakan mengenai kisahnya membuangkan diri.
Semua menteri dan orang-orang penting kerajaan ini menerima masa lalu raja dan langsung memberi arahan pada baginda raja dan permaisurinya untuk naik ke atas gajah. Gajah kesaktian ini tidak pernah salah memilih tuannya.
Baginda Raja dan Permaisuri akhirnya naik ke atas gajah dengan dipayungi payung kerajaan pergi menuju istana.
Terdengarlah suara ramai yang menyambut kedatangan raja baru. Kini, negeri ini sudah tidak lagi hampa karena memiliki raja yang baru.
Baca juga: Perbedaan Hikayat dan Cerpen
Koda:
Baginda Raja begitu disanjung karena memimpin dengan adil dan murah hati, dan sering menyapa semua rakyat, baik itu miskin ataupun kaya.
Negeri yang dipimpin Baginda Raja begitu sentosa.
Buku "Bunga Rampai dari Hikayat Lama" karya Sanoesi Pane yang diterbitkan Penerbit Balai Pustaka, bisa dibeli di Gramedia.com.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.