Ozon Troposfer, Lapisan Ozon yang Berbahaya

KOMPAS.com – Pada lapisan stratosfer, lapisan ozon melindungi bumi dari radiasi berbahaya. Namun pada lapisan troposfer, lapisan ozon dapat meracuni dan berbahaya. Lapisan tersebut disebut sebagai ozon troposfer.

Pengertian ozon troposfer

Ozon troposfer adalah ozon (O3) yang terbentuk di lapisan troposfer yaitu lapisan atosfer yang tepat di atas permukaan bumi.

Ozon troposfer juga disebut sebagai ozon permukaan tanah. Dilansir dari NASA Ozone Watch, konsentrasi alami ozon di troposfer adalah 0,000001 persen.

Ozon troposfer dapat terus terbentuk, sehingga berada pada kadar yang berbahaya.

Baca juga: Siklus Chapman: Pembentukan dan Penghancuran Lapisan Ozon

Proses pembentukan ozon di troposfer

Bagaimana ozon dapat terbentuk di troposfer? Dilansir dari Biology LibreText, ozon troposfer terbentuk saat panas dari sinar matahari bereaksi dengan nitrogen oksida, dan senyawa organik volatil hasil pembakaran bahan bakar fosil.

Hal tersebut menyebabkan nitrogen oksida (NOx) kehilangan satu atom oksigen (O). Satu atom oksigen tersebut kemudian berikatan dengan molekul oksigen di atmosfer (O2) dan membentuk ozon (O3).

Senyawa organik volatil juga membantu pengangkutan oksigen dan membuat reaksi pembentukan ozon troposfer terus berlangsung.

Ozon troposfer banyak terbentuk ketika siang hari yang terik dan banyaknya asap hasil pembakaran bahan bakar fosil seperti asap kendaraan bermotor.

Baca juga: Gas Pencemar yang Dihasilkan Asap Knalpot

Bahaya ozon troposfer

Apa yang membuat ozon troposfer berbahaya?

Dilansir dari U.S. Environmental Protection Agency, ozon troposfer yang terhirup dapat menyebabkan:

• Batuk
• Sakit saat bernapas
• Gatal tenggorokan
• Rasa sakit
• Kesulitan bernapas
• Radang saluran pernapasan
• Infeksi paru-paru
• Memperparah penyakit asma, emfisema, juga bronchitis.

Ozon troposfer juga berbahaya bagi lingkungan karena:

• Mengganggu proses fotosintesis
• Menghambat pertumbuhan tanaman
• Meningkatkan risiko hama dan penyakit pada tanaman
• Menganggu keseimbangan siklus air, nutrisi, dan juga ekosistem.