Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Dalam kimia ada tiga jenis campuran, yaitu koloid, larutan, dan suspensi. Koloid merupakan jenis campuran heterogen yang berasal dari dispersi suatu zat ke dalam zat lain yang dicampurkan.
Mudahnya, koloid adalah campuran antara suspensi dan larutan. Berarti koloid bukan suspensi sekaligus bukan larutan.
Karena berada di tengah-tengah, koloid termasuk ke dalam campuran yang metastabil alias bisa terpisah dalam waktu tertentu.
Baca juga: Contoh Koloid Aerosol dalam Kehidupan Sehari-hari
Jenis-jenis koloid
Koloid bisa dibagi menjadi delapan jenis berdasarkan perbedaan antara fase terdispersi dan medium pendispersinya.
Delapan jenis koloid, sebagai berikut:
- Sol padat
Sol padat mempunyai fase terdispersi dan medium pendispersi yang padat. Jenis koloid ini terbentuk karena adanya pengaruh suhu dan tekanan yang menghasilkan padatan kokoh serta keras. Salah satu contoh sol padat adalah kaca berwarna.
- Sol
Jenis koloid sol mempunyai fase terdispersi yang padat dalam medium pendispersi cair yang sifatnya tidak mudah berubah.
Jadi, yang membedakan antara sol dengan sol padat adalah medium pendispersinya. Contoh dari sol adalah cat tembok.
- Aerosol padat
Aerosol mempunyai fase terdispersi padat di dalam medium pendispersi gas. Misalnya, asap kendaraan.
Kita tentu pernah kelilipan saat ada motor atau mobil yang mengeluarkan asap cukup tebal. Penyebab kelilipan tersebut adalah padatan (fase terdispersi) yang berada di dalam asap (medium pendispersi).
- Aerosol
Aerosol merupakan jenis koloid yang mempunyai fase terdispersi cairan di dalam medium pendispersi gas. Jadi, yang membedakan aerosol dengan aerosol padat adalah fase terdispersinya. Dan aerosol sendiri tidak dapat bertahan lama.
Contohnya seperti parfum yang wanginya bisa hilang dalam waktu tertentu. Ketika kamu menyemprotkan parfum ke udara, cairan parfumnya (fase terdispersi) akan tersebar di udara yang berwujud gas (medium pendispersi).
Baca juga: Fase Terdispersi dan Fase Pendispersi dalam Sistem Koloid
- Emulsi padat
Jenis koloid yang kelima adalah emulsi padat. Koloid ini memiliki fase terdispersi cairan dan medium pendispersi padat. Seperti agar agar yang merupakan campuran antara air (fase terdispersi) dengan bubuk agar-agar (medium pendispersi).
Saat kamu memanaskan bubuk agar-agar di air, serat dari agar-agarnya akan bergerak dengan bebas kemudian merapat ketika didinginkan. Dengan kata lain, air menyebar dalam partikel agar agarnya.
- Emulsi
Koloid yang fase terdispersi dan medium pendispersinya adalah cairan disebut dengan emulsi. Jenis ini umumnya tidak saling bercampur seperti susu. Penyebabnya karena ada perbedaan antara level kepolarannya.
Dalam susu, partikel air dan susu punya level kepolaran yang berbeda, sehingga keduanya tidak bisa bercampur secara sempurna. Maka dari itu, susu termasuk ke dalam kategori koloid, bukan larutan.
- Buih padat
Buih padat adalah jenis koloid dengan fase terdispersi gas dan medium pendispersinya padat. Misalnya seperti spons yang terlihat padat tapi saat dipencet ternyata hanya berisi udara.
- Buih
Jenis koloid yang kedelapan adalah buih yang fase terdispersinya berupa gas dan medium pendispersinya adalah cairan. Misalnya seperti buih sabun. Kalau diperhatikan, di dalam buih sabun ada udara (fase terdispersi) yang terjebak di dalam larutan sabun (medium pendispersi).
Baca juga: Efek Tyndall pada Sistem Koloid
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.