Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Koloid bukan larutan dan bukan suspensi alias berada di tengah-tengah. Karena dia berada di tengah-tengah, maka koloid bisa diciptakan dari larutan dan suspensi.
Proses pembuatan koloid
Proses pembuatan koloid sendiri biasanya dibagi menjadi dua, yaitu kondensasi dan dispersi. Berikut penjelasannya:
Kondensasi merupakan proses pembuatan koloid larutan yang dalam prosesnya dibagi lagi menjadi dua, yaitu secara fisika dan secara kimia.
Secara fisika, prosesnya dilakukan dengan mengubah pelarut. Sementara secara kimia melibatkan beberapa reaksi kimia seperti:
- Reaksi redoks, reduksi, dan oksidasi
- Reaksi hidrolisis
- Reaksi substitusi atau reaksi dekomposisi rangkap
Baca juga: Jenis Koloid, Sifat, dan Contohnya
DispersiDispersi adalah kebalikan dari kondensasi, artinya ini merupakan proses pembuatan koloid dari suspensi. Proses ini mengubah partikel koloid yang besar menjadi partikel yang lebih kecil.
Dalam proses pembuatan koloid dengan teknik dispersi, dibedakan menjadi tiga proses, yakni:
- Mekanik
Pembuatan koloid secara mekanik biasa dilakukan dengan cara menggerus atau menumbuk agar partikel koloid jadi mengecil. Setelah itu, ditambahkan medium zat cair panas.
Misalnya seperti sol belerang yang dibuat dengan cara menggerus serbuk belerang dengan zat inert (mirip gula pasir) lalu dicampurkan dengan air.
- Peptisasi
Cara ini biasanya dilakukan dengan menambahkan ion yang satu jenis dengan suatu endapan. Misalnya agar agar yang dipeptisasi oleh air, karet dipeptisasi oleh bensin, lalu nitroselulosa dipeptisasi oleh aseton, dan yang lainnya.
- Busur berdia (bredig)
Prinsip dari cara ini adalah dengan mengalirkan arus dengan tegangan tinggi pada dua buah elektroda. Elektroda ini merupakan logam dan harus dicelupkan pada air.
Awalnya atom-atom logam akan terlempar ke dalam air. Setelah itu, atom-atom tersebut akan mengalami kondensasi dan menjadi partikel koloid. Dengan kata lain, cara ini adalah gabungan dari cara kondensasi dan cara dispersi.
Baca juga: Sistem Koloid Liofil dan Liofob dan Perbedaannya
Manfaat koloid dalam kehidupan sehari-hari
Meskipun istilah koloid jarang sekali digunakan, namun manfaatnya sangat erat dengan kehidupan manusia. Contohnya seperti:
- Dalam industri kosmetik, koloid biasanya digunakan untuk membuat sampo, deodorant, foundation, pembersih wajah, serta pelembab badan.
- Dalam industri tekstil, koloid sol biasa dimanfaatkan untuk mewarnai pakaian
- Dalam industri farmasi, koloid digunakan dalam proses membuat obat-obatan
- Dalam industri sabun, koloid sangat bermanfaat untuk menghasilkan sabun atau detergen.
- Dalam industri makanan, koloid bermanfaat untuk membuat kecap, susu, mayones, mentega, dan saus.
- Dalam dunia kesehatan, koloid bisa digunakan untuk mengidentifikasi DNA, atau proses cuci darah.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.