KOMPAS.com – Urine adalah salah satu zat sisa yang dikeluarkan oleh tubuh. Pembentukan urine terdiri dari proses filtrasi reabsorpsi, dan augmentasi. Namun, tahukah kamu faktor apa saja yang memengaruhi proses pembentukan urine?
Faktor yang memengaruhi proses pembentukan urine adalah:
- Jumlah air yang dikonsumsi
- Kadar air dalam tubuh
- Hormon ADH
- Diuretik
- Kondisi kesehatan
- Makanan dan minuman yang dikonsumi
Baca juga: Proses Pembentukan Urine
Jumlah air yang dikonsumsi
Faktor yang memengaruhi proses pembentukan urine adalah jumlah air yang dikonsumsi. Tubuh memiliki mekanisme yang mempertahankan jumlah air dalam kadar tertentu.
Sehingga, makin banyak air yang dikonsumsi maka makin banyak juga volume urine yang terbentuk. Sebaliknya, makin sedikit air yang dikonsumi maka makin sedikit juga volume urine yang terbentuk.
Kadar air dalam tubuh
Kadar air dalam tubuh memengaruhi proses pembentukan urine. Misalnya, ketika tubuh berada dalam suhu panas dan kekurangan air, tubuh hanya akan memproduksi sedikit urine.
Contohnya adalah saat tubuh berolahraga. Olahraga membuat keringat keluar, menyebabkan kadar air dalam tubuh berkurang sehingga urine yang dibentuk juga sedikit.
Baca juga: Arti Warna Urine
Sedangkan, dalam kondisi tubuh yang dingin dan memiliki banyak air, tubuh akan memproduksi banyak urine untuk mengurangi kadar air.
Hormon ADH
Faktor yang memengaruhi proses pembentukan urine adalah hormon ADH. Dilansir dari Healthline, hormon ADH adalah hormon yang dibuat oleh hipotalamus di otak dan disimpan di kelenjar hipofisis untuk memberi tahu ginjal berapa banyak air yang harus dihemat.
Makin banyak hormon ADH yang ada, maka makin sedikit volume urine yang dihasilkan karena sebagia besar air direabsorpsi oleh ginjal.
Sebaliknya, makin sedikit hormon ADH yang ada, maka makin banyak volume urine yang dihasilkan.
Baca juga: 9 Jenis Kelenjar dalam Tubuh Manusia beserta Hormon yang Dihasilkan
Diuretik
Faktor yang memengaruhi proses pembentukan urine adalah diuretik.
Dilansir dari Medicine LibreTexts, diuretik adalah zat yang meningkatkan volume urine, meningkatkan osmolaritas plasma, dan menghambat sekresi hormon ADH untuk mencegah proses reabsorpsi air di ginjal.
Konsumsi diuretik menyebabkan peningkatan volume urine. Makin banyak diuretik dikonsumsi, maka makin banyak juga urine yang terbentuk.
Contoh diuretik adalah alkohol, air, kafein, sukrosa, dan beberapa jenis obat seperti amiloride dan metolazone.
Baca juga: Urutan Jalannya Urine
Kondisi kesehatan
Faktor yang memengaruhi proses pembentukan urine selanjutnya adalah kondisi kesehatan seseorang.
Dilansir dari Biology LibreTexts, produksi urin dapat dipengaruhi kondisi kesehatan seperti:
- Produksi urine berlebihan (poliura) yang disebabkan oleh diabetes, anemia sel sabit, dan penyakit ginjal.
- Produksi urine sedikit (oliguria) yang disebabkan oleh dehidrasi, kehilangan darah, diare, serangan jantung, dan pembesaran prostat.
- Tidak adanya produksi urin (anuria) yang disebabkan gagal ginjal, batu ginjal, tumor, atau pembesaran prostat.
Baca juga: Ginjal dan Fungsinya dalam Sistem Ekskresi
Makanan dan minuman yang dikonsumi
Makanan dan minuman yang dikonsumsi memengaruhi proses pembentukan urine. Misalnya, mengonsumsi buah bit dan beri akan menyebabkan urine berwarna merah.
Ataupun, konsumsi bawang merah, bawang putih, asparagus, dan ikan yang membuat urin sedikit lebih bau.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.