KOMPAS.com - Salah satu jenis motif hias pada karya seni rupa Nusantara dua dimensi yakni pada kain batik, kain songket, hingga kain tenun.
Berikut penjelasan mengenai ragam hias kain songket dan kain batik:
Baca juga: Jenis-jenis Motif Kain Tenun Songket Sukarara, Nusa Tenggara Barat
Lihat Foto
Wanita Baduy luar menenun di Kampung Balingbing, Desa Kanekes, Lebak, Banten, Selasa (1/3/2016). Kerajinan kain tenun menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Baduy selain bertani.
Kain songket
Dilansir dari Buku Keistimewaan Kain Songket Minangkabau (2020) oleh Budiwirman, kain songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei.
Songket digolongkan dalam keluarga tenunan brokat.
Kain Songket ditenun dengan tangan dengan benang emas dan perak dan pada umumnya dikenakan pada acara-acara resmi, seperti upacara pernikahan. Mempelai wanita biasanya memakai pakaian adat menggunakan kain songket.
Daya tarik dari kain ini adalah benang logam metalik yang tertenun berlatar kain menimbulkan efek kemilau cemerlang.
Kain tenun songket sebagai pakaian adat sangat memegang peran penting. Setiap tenunan songket mempunyai arti simbolis dan unsur yang telag disepakati bersama secara turun-temurun.
Baca juga: 4 Jenis Motif Ragam Hias
Setiap motif pada kain songket merupakan perlambang dan nilai-nilai simbolik serta mempunyai arti khusus sebagai falsafah orang Minangkabau.
Ragam hias yang dilukiskan pada kain ini membentuk motif pucuak rabuang atau pucuk rebung.
Dalam falsafah adat, rebung ini adalah anak bambu yang keluar dari umbinya. Makna pucuak rabuang ini adalah "muda berguna, tua terpakai", dan menjadi contoh bagi kaumnya.
Konon, saat ini kain tenun songket telah dimodifikasi menjadi kain songket siap pakai. Hal ini dikarenakan sulitnya memakai kain tenun songket tradisional.
Penggunaan atau memakai kain tenun songket memiliki pola kiat tersendiri. Jika kain dipakaikan secara biasa saja, maka hasilnya kurang bagus.
Adapun pemakaian kain tenun songket sebagai sarung memiliki kiat tersendiri.
Baca juga: Mengenal Batik Indonesia, Perkembangan hingga Jenisnya
Lihat Foto
Ilustrasi belajar membatik menggunakan canting dan malam. Batik warisan budaya dunia asli Indonesia.
Kain batik
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, batik adalan kain yang dilukis dengan cairan lilin malam menggunakan alat bernama cantik hingga membentuk lukisan-lukisan bernilai tinggi.
Batik menjadi warisan budaya dunia milik Indonesia setelah ditetapkan oleh Educational Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) pada, 2 Oktober 2009.
Adapun ragam hias batik memiliki corak dan variasi sesuai filosofi dan budaya masing-masing daerah.
Batik Keraton dianggap sebagai dasar batik Jawa. Di mana kaya motif Hindu dan dipengaruhi oleh budaya Islam.
Batik Keraton mudah dikenali lewat kelompok Batik Kasunanan Surakarta, Kasultanan Yogyakarta, Batik Pura Mangkunegaran dan Batik Pura Pakualaman.
Pada awal 1950, Presiden Soekarno mendorong terciptanya gaya baru batik, yaitu Batik Indonesia.
Batik Indonesia adalah sebuah simbiosis antara berbagai gaya batik, terutama dari pemerintah Yogyakarta dan Surakarta dan pantai utara jawa yang masih digunakan soga cokelat sebagai warna dasar.
Batik Indonesia dikembangkan menggunakan warna-warna cerah. Kemudian beberapa desain baru muncul, seperti cendramasih, sruni, sandang pangan, udang.
Baca juga: Proses Pembuatan Batik dan Penjelasannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.