Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Nepotisme berasal dari bahasa Latin yaitu “Nepos” yang memiliki arti sebagai keponakan atau cucu.
Jadi, arti dari nepotisme ini yaitu suatu tindakan dalam memilih seseorang tanpa berdasar pada kemampuannya, akan tetapi berdasarkan kedekatan atau hubungan keluarga saja.
Secara umum, nepotisme merupakan suatu kegiatan seseorang dalam memanfaatkan kedudukan ataupun posisinya untuk lebih memprioritaskan teman atau keluarganya di atas kepentingan umum.
Hal itu dilakukan atas dasar hubungan kedekatan atau hubungan keluarga saja, bukan atas dasar kompetisi.
Beberapa ahli juga mengatakan bahwa nepotisme adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki pengaruh atau kekuatan supaya bisa mengutamakan teman dekat ataupun kerabatnya.
Seperti misalnya memberikan posisi yang penting atau tugas tertentu atas dasar kedekatan saja, bukan karena kompetensi dari orang yang dipilih.
Baca juga: Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN): Pengertian, Pencegahan dan Sanksi
Ciri-ciri nepotisme
Ciri-ciri dari nepotisme, di antaranya:
- Semua keputusan dan juga pelaksanaan suatu jabatan umumnya akan dilakukan secara otoriter.
- Penempatan orang yang ada di dalam jabatan tertentu tidak merujuk pada kompetensi, tapi justru merujuk pada faktor kedekatan secara kekeluargaan.
- Kurang atau tidaknya kejujuran seseorang di dalam menjalankan amanat yang diberikan kepada mereka.
- Mengabaikan kesempatan seseorang yang mempunyai kompetensi di bidangnya dan lebih memilih orang yang dekat secara keluarga.
- Umumnya pemimpin yang ada di dalamnya memiliki sifat tidak jujur dan tidak mengutamakan kualitas karena berniat menjadi otoriter di lembaga ataupun instansi yang mereka pimpin.
- Umumnya, pemimpinnya tidak kompeten, sehingga membutuhkan dukungan dari sanak saudara di instansinya tersebut.
- Terdapat kesenjangan dan juga ketidakadilan dalam melaksanakan pekerjaan atau pemberian fasilitas. Misalnya saja orang-orang tertentu mempunyai gaji lebih tinggi walaupun pekerjaannya lebih sedikit dan lebih mudah.
Baca juga: Korupsi: Pengertian, Penyebab dan Dampaknya
Jenis-jenis nepotisme
Aktivitas nepotisme ini terbagi menjadi beberapa jenis, sebagai berikut:
- Nepotisme ikatan keluarga
Nepotisme ikatan kekeluargaan merupakan suatu jenis nepotisme yang paling mudah kita kenali dan paling simpel. Misalnya saja, di dalam posisi tertentu dalam jajaran staf pegawai negeri, akan ada banyak anggota yang berasal dari satu keluarga. Hal itu dapat diketahui dengan mudah dari nama belakang yang sama ataupun kemiripan wajahnya.
- Nepotisme college tribalism
Kegiatan nepotisme yang satu ini dilakukan berdasarkan asal kampus ataupun jurusan kampus yang sama.
Misalnya saja, terdapat sebuah perusahaan yang mana pemimpinnya berasal dari kampus A, ketika ada pelamar yang berasal dari kampus tersebut, maka pemimpin akan lebih mengutamakan pelamar tersebut untuk masuk ke dalam perusahaan dibandingkan dengan orang lain.
- Organizational tribalism
Nepotisme organizational tribalism merupakan suatu aktivitas nepotisme yang dilakukan dengan berdasar kepada organisasi tertentu saja, seperti organisasi partai politik, profesi, dan lain sebagainya.
Misalnya saja, menempatkan seseorang yang berasal dari partai yang sama supaya bisa mengisi posisi penting yang ada di dalam kepemerintahan.
- Institutional tribalism
Jenis nepotisme yang satu ini seringkali dilakukan oleh mereka yang berasal dari instansi yang sama di luar instansinya sendiri pada saat itu.
Misalnya saja, ada seorang pemimpin perusahaan yang pindah kerja, kemudian membawa serta karyawan terbaiknya untuk pergi kerja bersama di tempat baru.
Baca juga: UU Tipikor dan Upaya Pemberantasan Korupsi
Dampak nepotisme di dunia kerja
Dampak yang akan kita rasakan dari adanya nepotisme di lingkungan kerja antara lain:
- Menciptakan lingkungan kerja yang kurang sehat
Kegiatan nepotisme ini akan menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat, dimana karyawan akan merasa diremehkan.
Hal tersebut bisa saja terjadi saat seseorang dalam posisi eksekutif ataupun manajer mempekerjakan salah satu anggota keluarganya untuk sebuah posisi dan memberikan mereka tunjangan ataupun tanggung jawab yang tidak diterima oleh karyawan lainnya.
Hal itulah yang nantinya akan menciptakan perasaan dendam terhadap anggota keluarga dan manajer.
- Menurunkan semangat kerja
Bila nepotisme terjadi di tempat kerja kamu, maka hal tersebut bisa mempengaruhi kepuasan kerja dan opini pegawai mengenai perusahaan itu.
Jika satu orang mulai memperlihatkan semangat kerja yang rendah, maka otomatis karyawan lainnya juga akan melakukan hal yang serupa. Hasilnya, loyalitas akan berkurang dan dedikasi terhadap pekerjaan yang ada juga berkurang.
- Menurunkan produktivitas kerja
Dampak lainnya yaitu bisa menyebabkan penurunan produktivitas pegawai karena berbagai alasan.
Contohnya saja dampak yang pertama yaitu penurunan produktivitas yang terjadi karena manajer mengizinkan salah satu anggota keluarganya yang tidak memenuhi syarat untuk bergabung di dalam posisi pekerjaan yang tidak mereka punya.
Hal itu akan berakibat fatal, dimana para pegawai bisa menurunkan eots kerjanya karena mereka merasa bahwa pekerjaannya tidak dihargai.
Baca juga: Dampak Korupsi dan Hukumannya
- Meningkatkan angka turnover
Apabila di sebuah perusahaan membiarkan kegiatan nepotisme terjadi, maka karyawan yang memiliki bakat mungkin akan mencari peluang kerja di perusahaan lain.
Hal itu bisa menjadi salah satu masalah besar untuk perusahaan karena telah membatasi kesempatan karyawan terbaik dan pekerja keras untuk membantu mensukseskan perusahaan.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.