Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koersi: Pengertian dan Ciri-cirinya

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Konflik yang diselesaikan dengan paksaan dari pihak yang berkuasa dinamakan koersi. Salah satu ciri koersi adalah adanya pihak yang tertindas atau lebih lemah.
|
Editor: Vanya Karunia Mulia Putri

KOMPAS.com - Konflik yang diselesaikan dengan paksaan dari pihak yang berkuasa dinamakan koersi.

Cara penyelesaian konflik ini sering kali menggunakan ancaman, intimidasi, maupun tindakan yang dapat memberi pengaruh negatif.

Apa itu koersi?

Pengertian koersi

Menurut Amran Suadi dalam buku Sosiologi Hukum (2018), koersi adalah akomodasi yang dilaksanakan dengan adanya paksaan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Koersi adalah bentuk akomodasi yang berlangsung ketika salah satu pihak yang bertikai berada dalam keadaan lemah.

Baca juga: Akomodasi: Pengertian dan Tujuannya

Dikutip dari buku Pemimpin dan Kepemimpinan (2022) karya Pether Sobian, pelaksanaan koersi sering mejadikan paksaan dan tekanan sebagai salah satu caranya.

Sehingga timbul paksaan fisik maupun nonfisik pada salah satu pihak. Contohnya hukuman penjara, hukuman mati, serta ancaman pembunuhan.

Jika disimpulkan, koersi adalah bentuk akomodasi yang terjadi ketika salah satu pihak mengancam atau memaksa pihak lainnya.

Ciri-ciri koersi

Meski ciri utama koersi adalah adanya pemaksaan atau ancaman, tahapan koersi biasanya diawali dari munculnya keinginan untuk melakukan akomodasi.

Setelah itu, dipilihlah bentuk alternatif penyelesaian masalah. Dalam hal ini, beberapa pihak akan memilih koersi sebagai metodenya.

Baca juga: Definisi Konflik Menurut Para Ahli

Dilansir dari situs SRD Law Notes, berikut beberapa ciri koersi:

Salah ciri koersi yang paling kentara adalah adanya pemaksaan atau pengancaman, baik fisik maupun non-fisik.

Sebagai salah satu cara penyelesaian konflik, sering kali ancaman dan paksaan tidak dilakukan secara sah atau bertentangan dengan peraturan hukum.

Ciri-ciri koersi yang berikutnya adalah melibatkan kedua belah pihak yang berseteru atau bermasalah. Tujuannya pun untuk menyelesaikan konflik.

Ciri-ciri koersi yang terakhir, yakni munculnya pihak yang tertindas atau lebih lemah. Pihak inilah yang paling banyak dirugikan, karena mendapat ancaman atau paksaan.

Baca juga: Dampak Positif dan Negatif Konflik dalam Kehidupan Sosial

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi