KOMPAS.com - Modul proyek merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media pembelajaran dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Modul proyek juga berfungsi sebagai modul perencanaan pembelajaran dengan konsep berbasis proyek (project-based learning).
Modul ini disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik proyek, dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Baca juga: Manfaat Membuat Peta Minda (Mind Mapping)
Cara menyusun modul proyek
Cara menyusun modul proyek dapat menggunakan contoh strategi mengembangkan modul proyek. Strategi pengembangannya terdiri dari 10 langkah sebagai berikut.
- Kepala sekolah menganalisis kesiapan sekolah, kondisi, dan kebutuhan peserta didik, guru, serta satuan pendidikan.
- Guru melakukan asesmen diagnostik untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi dan kebutuhan peserta didik.
- Guru dan/atau peserta didik menentukan tema dan topik.
- Guru mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang ingin dicapai.
- Guru menentukan rencana jenis, teknik, dan instrumen asesmen yang akan digunakan.
- Guru menyusun modul proyek berdasarkan komponen-komponennya, bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan, karena sifatnya yang fleksibel.
- Guru dapat menentukan komponen-komponen esensial sesuai dengan kebutuhan proyek.
- Guru melakukan elaborasi pada kegiatan proyek yang direncanakan sesuai dengan komponen esensial.
- Modul digunakan sebagai pedoman pelaksanaan proyek
- Evaluasi dan Pengembangan Modul
Baca juga: Mind Mapping: Pengertian dan Fungsinya
Hal-hal yang diperhatikan
Penyusunan modul proyek bisa jadi lebih banyak dan rinci dibandingkan modul ajar. Guru membutuhkan kerja sama dari banyak pihak, tidak terkecuali dengan melibatkan peserta didik.
Sebagai catatan, berikut ini yang dapat diperhatikan dalam menyusun modul proyek:
- Modul proyek bersifat fleksibel
- Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul proyek sesuai dengan konteks lingkungan, visi satuan pendidikan, kesiapan satuan pendidikan dan kebutuhan belajar peserta didik.
- Satuan pendidikan/pendidik boleh mengurangi atau menambah jumlah komponen sesuai dengan konteks masing-masing.
- Satuan pendidikan/pendidik boleh membuat modul proyek sendiri, menggunakan modul proyek yang telah tersedia atau mengkreasikan modul yang sudah ada dan menyesuaikan dengan kondisi di satuan pendidikan masing-masing.
Baca juga: Menumbuhkan Jiwa Kreativitas Siswa Melalui Bazaar Kewirausahaan
Referensi:
- Basjaruddin, Noor Cholis. 2016. Pembelajaran Mekatronika Berbasis Proyek. Yogyakarta: CV Budi Utama
- Tiani, Meidy Eka. 2020. Penyusunan Model Pembelajaran Berbasis Proyek ( Project Based Learning) Pada Mata Pelajaran Kelas X DPIB SMK N 1 Rembang. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.