Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Tari Tortor telah ada selama berabad-abad dan digunakan sebagai tarian perayaan dalam upacara tertentu.
Asal-usul tarian ini berasal dari suku yang berada di daratan Sumatera Utara, termasuk kabupaten Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Toba.
Menurut catatan sejarah, tarian ini pada awalnya adalah sebuah tarian ritual yang memiliki nilai sakral dan dipentaskan dalam upacara kesembuhan, kematian, dan lain sebagainya. Hingga saat ini, tari Tortor tetap menjadi bagian penting dari kebudayaan adat suku Batak.
Baca juga: 8 Seni Tari Tradisional Sumatera Utara
Ragam gerakan tari Tortor
Pada prinsipnya, gerakan dalam tari Tortor relatif sederhana dan mudah dipelajari. Bahkan bagi beberapa orang, mereka dapat menguasainya dalam percobaan pertama.
Gerakan terutama terbatas pada gerakan tangan yang melambai naik dan turun bergantian, serta gerakan menghentakkan kaki sesuai dengan irama musik.
Adapun jenis gerakan tari Tortor, yaitu:
- Gerak Pangurdot
Gerak pangurdot adalah gerakan yang menggunakan seluruh badan sebagai pusat gerakannya.
Gerakan ini bertumpu pada tumit dan telapak kaki untuk menopang badan saat tubuh bergerak ke atas dan ke bawah. Gerakan ini harus menyesuaikan dengan hentakan dan irama dari gondang.
- Gerak Pangeal
Gerakan ini masih menggunakan telapak kaki sebagai penyangganya. Namun, gerak ini dimulai dari tubuh bagian pinggang hingga kepala saja.
Caranya yaitu dengan bergerak memutar atau berotasi dari kiri ke kanan pada bagian pinggang.
Gerakan ini juga diiringi dengan gerak jari, tangan, hingga kepala. Pada gerakan ini, dikenal sebuah istilah, pangeol ni gonting, yakni sebuah gerakan pinggang yang gemulai.
Baca juga: Mengenal Provinsi Sumatera Utara
- Gerak Pandenggal
Gerak yang satu ini memiliki rotasi. Penari akan bergerak secara gemulai dengan seluruh anggota tubuhnya. Mulai dari lengan, telapak tangan, hingga jari tangan ikut bergerak.
Cara melakukan gerakan ini adalah dengan membuang telapak tangan dan mengangkatnya ke atas secara perlahan.
Kemudian, turunkan kembali tangannya dengan menelungkupkan telapak tangan secara perlahan. Hal ini dilakukan untuk memberi kesan seolah tangan tersebut jatuh menuju pinggang secara halus dan elastis.
- Gerak Siangkupna
Gerak siangkupna adalah sebuah gerakan yang berfokus pada bagian leher. Meski terdengar mudah, namun gerakan ini harus seirama dengan alunan gondang dan urdot.
- Gerak Haunanna
Gerak tari Tortor yang terakhir adalah gerak Haunanna, yaitu sebuah ekspresi yang ditampilkan oleh penari melalui wajahnya. Ekspresi ini dapat berupa ekspresi gembira, ekspresi suka, maupun duka cita.
Hal ini dilakukan untuk menggambarkan situasi atau suasana hati penari. Ekspresi ini juga harus seirama antar penarinya karena tari Tortor merupakan tarian yang bisa berkomunikasi dengan penonton yang hadir.
Baca juga: Rumah Bolon, Rumah Adat Suku Batak di Sumatera Utara
Jenis-jenis tari Tortor dan fungsinya
Berikut jenis-jenis tari Tortor beserta fungsinya, yaitu:
- Tari Tortor pangurason atau pembersihan
Tari Tortor pangurason juga berarti tari pembersihan. Tarian ini biasanya dilakukan pada suatu pesta atau acara besar.
Jenis tari ini berfungsi sebagai permohonan dan pembersihan tempat acara agar pesta dapat berjalan lancar.
Sebelum acara tersebut dimulai, biasanya masyarakat akan membersihkan tempat atau lokasi acara tersebut dengan menggunakan jeruk purut.
Hal ini dilakukan dengan harapan pesta tersebut berjalan lancar dan terhindar dari bahaya serta bencana.
- Tari Tortor sipitu cawan atau tujuh cawan
Tarian yang satu ini hanya akan dipentaskan pada saat adanya penobatan atau pengangkatan raja Batak.
Tari sipitu cawan ini mengisahkan tentang tujuh orang putri kayangan yang turun ke bumi untuk mandi di sebuah telaga di puncak gunung Pusuk Buhit.
Kemudian, pada waktu yang bersamaan, datang juga piso sipitu sasarung atau pisau tujuh sarun.
- Tari Tortor tunggal panaluan
Jenis tari Tortor yang terakhir adalah tunggal panaluan. Tarian ini umumnya diselenggarakan sebagai sebuah ritual yang digelar apabila suatu daerah tertimpa musibah atau bencana.
Biasanya, tarian jenis ini dilakukan oleh para dukun sebagai salah satu cara agar mereka bisa mendapatkan petunjuk dan jalan keluar guna mengatasi masalah yang sedang terjadi di desa tersebut.
Kata tunggal panaluan sendiri diambil dari nama tongkat perpaduan kesaktian Debata Natulo, yaitu dewa benua atas, benua bawah, dan benua tengah.
Baca juga: Tari Tortor, Tarian Tradisional Sumatera Utara
Properti tari Tortor
Untuk menampilkan tari Tortor, properti yang digunakan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis tarian dan makna yang ingin disampaikan oleh penyelenggara acara.
Jika tarian ini ditampilkan sebagai bagian dari sebuah ritual keagamaan, maka properti yang wajib ada adalah patung batu yang akan dirasuki oleh roh leluhur.
Patung tersebut akan bergerak sesuai dengan irama musik gondang. Namun, jika tari Tortor digunakan sebagai sarana hiburan atau perayaan, penari tidak perlu menggunakan properti apapun untuk pertunjukan.
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.