Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian Siklus Litik dan Proses Reproduksinya

Baca di App
Lihat Foto
UMA SHANKAR SHARMA/GETTY IMAGES via BBC INDONESIA
Gambaran virus Marburg dari hasil komputerisasi.
|
Editor: Serafica Gischa

KOMPAS.com - Siklus litik atau siklus kehidupan vegetatif berpuncak pada pecahnya (lisis) sel inang dan terlepasnya anakan virus dalam jumlah banyak. 

Virus bakteri yang hanya mempunyai siklus hidup litik dikatakan sebagai bakteriofag virulen karena pada akhirnya menyebabkan kematian dan kehancuran banteri inangnya..

Baca juga: Jenis-Jenis Virus DNA: Untai Tunggal dan Ganda

Siklus litik merupakan siklus reproduksi atau replikasi virus yang menyebabkan kematian dari sel inang pada akhir prosesnya.

Istilah litik mengacu pada fase pelepasan virus baru pada akhir dari proses replikasi yang menyebabkan sel inang pecah dan hancur.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus-virus yang hanya dapat mereplikasi dirinya melalui siklus litik disebut virus virulen.

Proses reproduksi siklus litik

Proses reproduksi virus yang dilakukan melalui siklus litik, sebagai berikut:

Pada fase ini ekor virus melalui serabutnya mulai menempelkan dirinya pada dinding sel bakteri. Penempelan ekor virus ini dapat terjadi karena memiliki daerah tertentu pada ujung ekornya yang disebut dengan reseptor.

Penempelan virus pada bakteri (bakteriofage) bersifat khas, maksudnya adalah hanya bisa dilakukan oleh virus tertentu saja yang tidak dapat dilakukan oleh virus jenis yang lain.

Setelah ekor virus menempel pada sel bakteri, enzim lisozim yang dihasilkan oleh virus dapat menghancurkan dinding sel bakteri, sehingga virus dapat masuk ke dalam sel bakteri tersebut.

Baca juga: Cara Mencegah dan Mengobati Infeksi Virus

Fase ini dilakukan setelah dinding sel inang hancur. DNA virus akan masuk ke dalam tubuh sel inang melewati daerah yang sudah dilubangi oleh virus.

Masuknya ekor virus ke dalam tubuh sel bakteri diibaratkan seperti anak kunci dengan gembok.

DNA virus yang masuk ke dalam sel inang melalui penambatan lempeng ujung, kontraksi dan penusukan pasak bagian tubuh virus, yang masuk ke dalam sel inang hanyalah asam nukleatnya saja.

Sedangkan kapsit akan tetap ada di luar dinding sel inang dan akan terlepas dengan sendirinya setelah tidak berguna lagi.

Enzim Lisozim yang disintesis virus selain dapat menghancurkan dinding sel inang, juga dapat menghancurkan DNA sel inang. Proses ini akan membuat sintesis DNA dari bakteri akan berhenti.

Selanjutnya DNA bakteri akan digantikan oleh DNA virus, sehingga DNA virus akan mengendalikan secara penuh kehidupan dari sel bakteri.

Pada fase inilah virus mereplikasi dirinya secara berulang. DNA virus mengendalikan sintesis DNA dan protein sel inang untuk kemudian dijadikan kapsid virus baru.

Baca juga: Enzim yang Terlibat dalam Replikasi DNA

  • Fase Perakitan

Di fase ini, bagian tubuh virus antara kepala, ekor dan serabut ekor masih terpisah akan mengalami perakitan menjadi sebuah kapsid yang utuh.

Kapsid utuh yang terbentuk kemudian diisi oleh DNA atau RNA virus sehingga proses reproduksi virus akan membentuk virus-virus baru.

Pada fase ini, virus yang dihasilkan bisa mencapai 100-200 buah.

  • Fase Lisis

Kerja enzim lisozim bukan hanya untuk melubangi dinding sel inang saja. Secara simultan, enzim ini juga akan membuat dinding sel inang pecah diakhir fase reproduksi virus.

Pecahnya dinding sel inang kemudian diikuti oleh pelepasan virus-virus baru yang telah siap melakukan replikasi ulang dengan menemukan sel inang baru.

 

Referensi:

  • Baktir, Afaf. DNA Struktur dan Fungsi. 2017. Surabaya: Airlangga University Press.
  • Stansfield, Willian D dan teman-teman. Biologi Molekuler dan Sel. 2006. Jakarta: Erlangga
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi